Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Mahal, Mentan: Ternyata Ini Biang Keroknya!

Menteri Pertanian (Mentan) menyebut biang kerok yang menyebabkan harga telur mahal, yang saat ini mencapai lebih dari Rp30.000 per kg.
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) membenarkan adanya kenaikan harga pada komoditas pangan salah satunya telur yang telah mencapai lebih dari Rp30.000 per kilogram (kg) akibat kondisi logistik.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan bahwa hal yang terjadi di lapangan adalah harga telur di tingkat peternak baik-baik saja, tetapi ketika sampai kepada konsumen justru melonjak.

“Harga telur harga ayam datar datar saja, tapi harga yang sampai di pasar di meja untuk di akan ini tiga kali lipat, ini berarti ada sistem logistik [tidak benar],” ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9/2022).

Sebelumnya harga telur sempat mengalami kenaikan karena keterbatasan stok akibat afkir dini yang dilakukan peternak dan harga pokok produksi (HPP) yang melonjak, bahkan sempat menyentuh Rp32.000/kg secara rerata nasional.

Sementara pada hari ini, Kamis (8/9/2022) pukul 10.12 WIB, harga telur berangsur turun berada di angka Rp30.200 per kilogram (kg).

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin yang fokus pada pertanian meminta kerja sama dari pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah logistik.

Mengacu pada kondisi di lapangan, banyak wilayah surplus dan defisit, sehingga membutuhkan logistik yang merata.

“Salah satu penyebab naiknya harga adalah logistik, value chain, saya usul kerja sama antar daerah jangan berpikir sendiri untuk ketersediaan suplai. Jadi pemda kerja sama,” ujarnya.

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meminta Pemda masing-masing daerah untuk menggelontorkan Dana Alokasi Umum (DAU) dalam kepentingan logistik untuk pangan.

Menurutnya, angka yang kecil untuk menutup biaya logistik dari satu wilayah ke wilayah lain di Indonesia, contohnya bawang merah yang harus dikirim dari Brebes ke Lampung, membutuhkan dana Rp3 juta untuk 1 truk.

"Paling itu seminggu, enggak mungkin habis 1 truk dihabiskan bawang merah, enggak mungkin. Satu komoditi. Mungkin nanti telur harganya naik ya pemda tutup biaya transportasinya. Mana yang banyak telur? Bogor, di Blitar, sudah biaya transportasinya tutup. Kalau semua pemda seperti itu, saya yakin inflasi kita akan bisa terjaga dengan baik," tutur Jokowi saat membuka acara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper