Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Denmark Singgung Subsidi BBM Indonesia di Forum G20

Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik Denmark Flemming Moller menyinggung soal kebijakan subsidi BBM di Forum G20.
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. istimewa
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. istimewa

Bisnis.com, BELITUNG — Delegasi pemerintah Denmark menyinggung kebijakan subsidi BBM Indonesia di forum G20 mengenai pembangunan. Reformasi subsidi BBM dinilai sebagai komponen penting dalam transisi menuju ekonomi hijau dan biru.

Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik (Minister for Development Cooperation and Nordic Cooperation) Denmark Flemming Møller Mortensen menilai bahwa Indonesia memiliki modalitas cukup kuat untuk melakukan transisi energi hijau, karena banyaknya sumber daya alam (SDA) yang tersedia.

Meskipun begitu, pada tahap awal transisi menuju energi hijau, Mortensen menilai bahwa Indonesia harus mampu menyeimbangkan pasokan (supply) dari energi fosil dan energi hijau. Kebijakan subsidi BBM menjadi salah satu penentu keseimbangan tersebut.

"Level playing field antara pasokan energi hijau dan energi fosil akan membutuhkan reformasi dalam subsidi minyak fosil yang mahal," ujar Mortensen dalam Seminar of the Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap pada Rabu (7/9/2022) di Tanjung Pandan, Belitung.

Menurutnya, Indonesia pun harus mampu menyusun kerangka kebijakan transisi energi hijau yang ambisius, dapat diperhitungkan, dan transparan. Kerangka kebijakan itu dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan transisi dan upaya menarik investor.

Mortensen menilai bahwa investasi menjadi aspek penting dalam transisi energi hijau, karena besarnya kebutuhan biaya. Oleh karena itu, kerangka kebijakan yang solid dapat menarik investor untuk menjalankan transisi energi.

"Ketika kami melihat Indonesia, kami melihat melimpahnya SDA untuk transisi energi, Indonesia bisa menjadi pemimpin utama di Asia Tenggara. Kuncinya adalah untuk menarik investasi yang diperlukan, untuk memiliki kerangka kebijakan yang ambisius, dapat diperhitungkan, dan transparan," katanya.

Mortensen menghadiri pertemuan para menteri pembangunan dalam rangka Development Ministerial Meeting G20, yang berlangsung pada 7—8 September 2022. Sebelum pertemuan para menteri, terdapat dua side event yang membahas mengenai ekonomi biru (blue economy) dan isu kedigrantaraan (aerospace).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper