Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Yakini Bansos Bisa Tekan Angka Kemiskinan, Ini Buktinya

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mengatakan, sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa bansos mampu menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Kemenkeu Yakini Bansos Bisa Tekan Angka Kemiskinan, Ini Buktinya. Presiden Jokowi menyerahkan BLT BBM di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Rabu, (31/8/2022). /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Kemenkeu Yakini Bansos Bisa Tekan Angka Kemiskinan, Ini Buktinya. Presiden Jokowi menyerahkan BLT BBM di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Rabu, (31/8/2022). /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yakin dapat menekan angka kemiskinan dengan adanya bantuan sosial atau bansos yang diberikan kepada masyarakat guna menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Pemerintah sendiri telah memberikan bansos tambahan berupa BLT BBM senilai Rp12,4 triliun untuk 20,65 juta KPM, BSU senilai Rp9,6 triliun dan perlinsos dari 2 persen DTU sebesar Rp2,17 triliun, tepat sebelum penyesuaian harga BBM dilakukan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa bansos mampu menekan angka kemiskinan di Indonesia.

"Ini sudah kita buktikan, bukan hanya kali ini saja," katanya dalam FMB9, Selasa (6/9/2022).

Terutama sejak 2020 dan 2021 ketika Indonesia diterpa pandemi Covid-19, misalnya, dia mengklaim pemerintah berhasil melakukan program perlindungan sosial (perlinsos).

Selama 2020 banyak sekali program perlinsos yang dilakukan pemerintah, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Subsidi Listrik, BLT Desa, hingga Kartu Prakerja. Sebagian besar dari program perlinsos juga dilanjutkan pada 2021.

Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada September 2021 tercatat sebanyak 26,50 juta orang atau 9,71 persen.

Adapun, realisasi ini turun 1,04 juta orang terhadap Maret 2021 dan turun 1,05 juta orang terhadap September 2020.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga tercatat sebesar 6,49 persen pada Agustus 2021 atau turun 0,58 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.

"Inilah cara yang sudah kita buktikan bahwa kita bisa melakukan ini dengan targeted, data kita akan terus kita perbaiki, itu sudah pasti. Akan tetapi dengan menggunakan data yang sudah ada pun,  kita berhasil menurunkan tingkat kemiskinan walaupun kita dihadapkan dengan  pandemi yang sangat berat dan juga berhasil [menurunkan] tingkat pengangguran," ujarnya.

Dia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus menjaga tingkat kemiskinan agar tak meningkat melalui bantalan sosial yang lebih besar dari beban tambahan yang harus ditanggung oleh masyarakat, khususnya masyarakat 40 persen terbawah.

Oleh karena itu, dia berharap agar semua pihak bisa saling bahu membahu guna menjaga kesejahteraan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper