Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Perhotelan Diproyeksikan Kian Prospektif Sepanjang Tahun 2022

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester 1 tahun 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 743.210 kunjungan.
Hotel The Alana Yogyakarta, salah satu hotel yang dimiliki PT Saraswanti Indoland Development Tbk
Hotel The Alana Yogyakarta, salah satu hotel yang dimiliki PT Saraswanti Indoland Development Tbk

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis properti hotel diproyeksikan kian prospektif pada 2022 dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini seiring pulihnya bisnis pariwisata dan semakin terkendalinya pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan saat ini sektor properti perhotelan tengah mengalami pemulihan.

Kembali prospektifnya sektor perhotelan ini dikarenakan terdapat sejumah faktor yakni adanya pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung pada 2022 dengan target PDB berkisar 5 persen.

“Faktor kedua, sejalan dengan mulai melandainya Covid-19 sehingga pemulihan bisnis pariwisata akan semakin massif pada semester kedua tahun ini,” ujarnya, Senin (5/9/2022). 

Sementara itu, Direktur Utama PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) Bogat Agus Riyono mengatakan perolehan pendapatan dari lini jasa perhotelan melonjak 138 persen dari Rp18,49 miliar menjadi Rp44,04 miliar pada semester pertama tahun 2022.

“Pendapatan dari lini jasa perhotelan melonjak 138 persen dari Rp18,49 miliar menjadi Rp44,04 miliar pada semester pertama tahun 2022,” katanya. 

Menurutnya, melesatnya bisnis perhotelan dapat dilihat dari tingkat hunian atau okupansi kamar yang dalam dua bulan terakhir mencapai rerata hampir 80 persen.

Lalu, permintaan food and beverage dari aktivitas MICE dan pesta-pesta pernikahan juga melonjak sehingga mengerek pendapatan perseroan.

“Kegiatan MICE dari lembaga pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan perguruan tinggi sudah meningkat pesat. Pada akhir pekan selalu ada pesta pernikahan yang jumlah tamunya terus bertambah,” ucapnya.

Peningkatan pendapatan para pengembang properti ditopang oleh beragam kegiatan yang dilaksanakan di hotel, maupun dari tingkat kunjungan tamu yang menginap.

Dari sisi tamu yang menginap ini meningkat seiring dengan mobilitas wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan dari Januari hingga Juni 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 743.210 kunjungan, naik 929,66 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.

Di sisi lain, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2022 mencapai 50,28 persen, naik 11,73 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2021.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Juni 2022 juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,43 poin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper