Bisnis.com, BADUNG - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan proses peningkatan kapasitas produksi di Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat telah selesai.
Dengan selesainya proyek tersebut, Nicke mengatakan tingkat produksi di Kilang Balongan bisa mencapai 150.000 barel per hari. Adapun, kapasitas produksi Kilang Balongan sebelum adanya peningkatan berada pada level 125.000 barel per hari.
Nicke mengungkapkan peningkatan produksi di Kilang Balongan akan dapat menurunkan impor BBM Indonesia hingga 9,1 juta per tahun.
"BBM Pertamax kita 25.000 barel per hari, 9,1 juta setahun. Setahun, artinya kita menurangi impor [9,1 juta]," kata Nicke saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8/2022).
Berdasarkan data Pertamina, proyek modernisasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) meliputi 4 proyek yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, dan RDMP RU II Dumai, RDMP RU III Plaju. Sementara Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia (Grass Root Refinery/GRR) meliputi GRR Tuban.
Megaproyek RDMP dan GRR merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam rangka mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang pengolahan dari sekitar 1 juta barel saat ini, meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barrel per hari. Produksi bahan bakar Pertamina juga akan meningkat tajam dari saat ini sebesar 600.000 barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.
Nicke mengatakan, selain Kilang Balongan, proyek yang akan selesai dalam waktu dekat adalah di Kilang Balikpapan.
"Akhir tahun depan Balikpapan selesai 110.000 barel per hari atau 36,5 juta setahun," jelasnya.