Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah menggelontorkan dana senilai Rp24,17 triliun kepada masyarakat miskin sebagai bantalan sosial tambahan. Lantas apakah ini menjadi sinyal kuat bahwa harga BBM subsidi akan naik?
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyampaikan meski dirinya tak masuk ke dalam pembahasan harga BBM subsidi, dia menekankan bantuan sosial (bansos) yang diberikan merupakan respons pemerintah terhadap harga-harga pangan dan energi yang memang sudah naik.
Bantuan tersebut, lanjut dia, merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat agar dapat bertahan di tengah naiknya harga pangan dan energi.
"Bapak Presiden melihat bahwa untuk merespons ini tidak bisa membiarkan rakyat kita terus-terusan bertahan sendiri. Pemerintah di sini harus memberikan support," katanya dalam diskusi bersama wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
Kemudian saat dikonfirmasi apakah penambahan bansos menjadi tanda bahwa harga BBM subsidi akan naik, Isa menegaskan bahwa pemerintah sudah melihat adanya kebutuhan untuk membantu masyarakat, terutama masyarakat kelompok bawah, melalui tambahan bansos.
Adapun anggaran tambahan bansos berasal dari tambahan anggaran sebesar Rp18,6 triliun dari DPR pada 19 Mei lalu dan cadangan lain sehingga total keseluruhan mencapai sekitar Rp22 triliun.
Sementara Rp2 triliun lainnya merupakan earmarking dari DAU (Dana ALokasi Umum) dan DBH (Dana Bagi Hasil), sehingga total anggaran bansos untuk BLT yang akan diberikan dalam waktu dekat yakni Rp24,17 triliun.