Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Harga BBM Subsidi Naik, Ekonom CORE: Ciptakan 1 Produk Baru

Meluncurkan produk baru untuk mengurangi subsidi BBM pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi pada masa awal pemerintahan.
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kuatnya sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) mengusulkan agar pemerintah menciptakan satu produk BBM baru, sama seperti yang dilakukan pada periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ekonom CORE Piter Abdullah, pemerintah saat ini bisa mengulang pemerintahan sebelumnya ketika mengurangi konsumsi BBM jenis Premium.

"Kita dulu yang disubsidi Premium. Nah pada waktu itu pemerintah dalam hal ini Pertamina menciptakan satu produk baru yaitu menciptakan produk Pertalite. Masyarakat karena Pertamax terlalu mahal, diciptakan ditengah-tengah antara Premium dan Pertamax yaitu Pertalite," katanya kepada Bisnis, Senin (29/8/2022).

Sebagaimana diketahui, Pertalite pertama kali diliuncurkan pada Juli 2015. Adapun Pertalite sengaja diciptakan agar masyarakat mendapatkan bahan bakar dengan kualitas baik seperti Premium dengan harga yang lebih terjangkau. Adanya Pertalite juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia akan BBM bersubsidi.

Dengan cara seperti ini, kata Piter, masyarakat dapat memilih, apakah membeli Pertamax, produk baru atau Pertalite sehingga menurut dia, harga BBM jenis Pertalite tidak perlu dinaikkan.

Jika BBM jenis baru tersebut sudah tersedia, lanjut dia, Pertalite cukup  disediakan di SPBU tertentu, yaitu bagi kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi BBM.

Cara tersebut dinilai dapat meredam lonjakan terburuk yang dibayangkan pemerintah, apalagi tidak semua SPBU menyediakan Pertalite.

"Di sisi lain karena Pertalite itu tidak dinaikkan [tetap] di Rp7.000 an, efek dari kenaikan BBM itu tidak akan sebesar kalau Pertalite yang dinaikkan menjadi Rp10.000," tuturnya.

Sebagaimana diketahui dalam beberapa hari terakhir beredar isu mengenai harga BBM Pertalite dan Solar naik. Hal ini seiring dengan pemerintah yang berulang kali menjabarkan kondisi anggaran subsidi BBM yang akan membengkak seiring dengan tingkat konsumsi BBM subsidi masyarakat yang naik. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper