Bisnis.com, JAKARTA - Barang-barang impor diperkirakan bakal terus membanjiri pasar di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Tanah Air sampai dengan Desember tahun ini.
Ketua Umum Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan hal itu sejalan dengan masa berlaku izin impor yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak Maret lalu.
"Kemendag memberikan izin impor sampai dengan Desember [2022]. Jadi, barang-barang impor masih akan masuk sampai dengan akhir tahun," kata Redma kepada Bisnis, Minggu (28/8/2022).
Dia mengatakan terjadi penumpukan barang-barang impor di pasar tekstil Tanah Air dengan penambahan yang cukup signifikan dalam kurun sebulan terakhir. Terutama, untuk produk kain.
Menurut data APSyFI, selama kurun sebulan terakhir persentase produk impor di pasar tekstil nasional melonjak dari 40 persen menjadi 60 persen dibandingkan dengan total produk di pasaran.
Akibatnya, kata Redma, terjadi penumpukan stok produk yang membuat pelaku industri TPT di dalam negeri mau tidak mau harus mengurangi jumlah produksi.
Dalam kurun waktu yang sama, Redma mengatakan terjadi penurunan produksi di industri TPT nasional dengan kisaran 7 - 10 persen akibat maraknya produk impor di pasaran.