Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga mencatat lebih dari 800.000 kendaraan sudah terdaftar dalam MyPertamina di tengah wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial Trading PT Pertamina (Persero), menyatakan hingga 25 Agustus 2022 telah lebih dari 800.000 kendaraan yang mendaftar ke aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
“Sampai kemarin sudah tembus sebanyak 800.000 kendaraan,” katanya, Jumat (26/8/2022).
Irto menyampaikan bahwa pendaftaran yang telah dibuka sejak 1 Juli 2022 tersebut, pihaknya tidak memiliki target khusus untuk jumlah kendaraan yang mendaftar. Dia mengimbau masyarakat yang merasa berhak untuk segera melakukan pendaftaran.
“Tidak ada target khusus, tapi diharapkan bagi yang merasa berhak untuk mendapatkan BBM Subsidi bisa segera mendafatkan kendaraannya,” lanjutnya.
Adapun pemerintah melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi seperti Pertalite sebagai upaya agar penyalurannya tepat sasaran.
Baca Juga
Skema pembatasan pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite rencananya bakal berpatok pada besaran CC (cubicle centimeter) kendaraan.
Nantinya, konsumen yang tidak mendapat akses untuk membeli Pertalite adalah kendaraan roda dua di atas 250 CC dan roda empat dengan kapasitas mesin di atas 1.500 CC.
Untuk itu, Irto menghimbau agar masyakarat dapat segera mendaftarkan kendaraannya melalui booth pendaftaran yang telah terseda dan juga melalui lama resmi subsiditepat.mypertamina.id
Sementara dalam menanggapi tingginya konsumsi bahan bakar, Pertamina telah memastikan pasokan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dalam kondisi aman. Pasalnya Pertamina mencatat rata-rata konsumsi harian BBM nasional di 2022 sudah lebih tinggi dari konsumsi normal harian sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019.