Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Minta Harga Telur Tak Diributkan, Pedagang Pasar Jengkel

Pedagang pasar menilai Mendag Zulkifli Hasan seharusnya bisa mencari solusi agar harga telur ayam segera turun.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau sejumlah tempat penjualan minyak goreng curah rakyat (MGCR) di beberapa toko kelontong di wilayah Klender, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2022 - Dok. Biro Humas Kemendag.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau sejumlah tempat penjualan minyak goreng curah rakyat (MGCR) di beberapa toko kelontong di wilayah Klender, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2022 - Dok. Biro Humas Kemendag.

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang meminta agar persoalan kenaikan harga telur tidak diributkan. Para pedagang menilai Mendag seharusnya bisa mencari solusi agar harga telur bisa turun.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan Mendag seharusnya tidak seperti lari dari persoalan. Pasalnya, kata dia, masalah harga telur ayam ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27.000 per kilogram hingga saat ini menjadi Rp32.000 per kg.

“Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementerian Perdagangan bekerja. Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus di selesaikan bukan lari dari persoalan,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Kepada awak media kemarin, Selasa (23/8/2022), Mendag Zulkifli Hasan mengatakan harga telur yang melonjak tersebut tak seberapa dibandingkan misi dagang yang berhasil dicapai olehnya dari India.

Ikappi pun meminta kepada Zulhas untuk melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya memberikan pernyataan yang justru akan membuat kegaduhan.

“Upaya-upaya ini yang di harapkan adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus di lakukan ke depan bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut,” ujar Abdullah.

Menurutnya, keributan terkait harga telur merupakan hal wajar karena komoditas tersebut merupakan bahan pokok yang sebelumnya sangat terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujarnya.

Menurut pantauan Bisnis di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada hari ini, Rabu (24/8/2022) jam 10.30 WIB, telur kembali naik 1,46 persen dibanding kemarin menjadi Rp31.300 per kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper