Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangkrut, Revlon Tegaskan Sahamnya Bisa Tak Punya Nilai Sama Sekali

Revlon menjadi saham meme, yang merujuk pada saham yang nilainya melejit hanya karena obrolan di internet, bukan alasan ekonomi.
Matte Lipcolor Revlon/Istimewa.
Matte Lipcolor Revlon/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Revlon Inc. mengatakan kepada hakim yang mengawasi kebangkrutan di New York bahwa pemegang saham perusahaan tidak perlu membentuk komite khusus untuk mewakili mereka dalam perlindungan Chapter 11 lantaran saham perusahaan kemungkinan tidak akan berharga.  

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/8/2022), Revlon mendesak Hakim Pengadilan Kepailitan AS David S. Jones di Manhattan untuk menolak permintaan dari pemilik saham minoritas karena sebagian harga obligasi perseroan yang rendah menyiratkan bahwa saham perusahaan hanya punya sedikit peluang untuk menghasilkan untung.  

Perusahaan juga berpendapat bahwa kepentingan pemegang saham sudah terwakili dengan baik dalam kasus ini oleh pemilik mayoritas MacAndrews & Forbes serta kelompok lain.

Dalam kebangkrutan, pembentukan komite ekuitas resmi jarang terjadi karena semua kreditur harus dibayar penuh sebelum pemegang saham diizinkan untuk memulihkan apa pun dari investasi mereka di perusahaan.

Komite yang mewakili kreditur tanpa jaminan juga meminta Jones untuk menolak komite pemegang saham.

"Perdagangan saham Revlon memiliki semua penampilan luar yang disebut saham 'meme'," kata komite dalam keberatannya. Adapun saham meme merujuk pada saham yang nilainya melejit hanya karena obrolan di internet, bukan alasan ekonomi.

Saham Revlon sempat jatuh sebanyak 34 persen ke level US$5,62 pada perdagangan Senin (22/8/2022) sebelum rebound ke sekitar US$8,22, sehingga membuat saham Revlon turun sekitar 3 persen pada hari itu. Harga itu naik dari US$1,17 pada Juni 2022.

Hampir semua komite resmi ditunjuk oleh kantor Wali Amanat AS, sebuah cabang dari Departemen Kehakiman AS yang bertindak sebagai pengawas dalam kebangkrutan perusahaan. Dalam kasus Revlon, Wali Amanat menunjuk komite kreditur tanpa jaminan, tetapi bulan lalu mereka menolak pemegang saham.

Kelompok pemegang saham, yang mengatakan memiliki 4,7 persen saham biasa Revlon yang tidak dimiliki oleh orang dalam, meminta Jones pada 9 Agustus untuk memerintahkan Wali Amanat AS untuk menunjuk sebuah panel. Pada hari itu, saham ditutup pada sekitar US$8.

Berdasarkan dokumen pengadilan, perwakilan Revlon menjelaskan bahwa memaksa perusahaan untuk mendanai pengacara dan penasihat lain untuk kelompok pemegang saham minoritas akan membuang-buang uang. Sebab, komite resmi memiliki biaya penasihat, dan mereka dibayar oleh perusahaan yang bangkrut.

Pemegang saham berpendapat bahwa harga Revlon baru-baru ini menyiratkan kemungkinan mereka bisa mendapatkan sesuatu atau untung kembali.

Seperti diketahui, Revlon mengajukan kebangkrutan pada Juni karena krisis rantai pasokan global menekan perusahaan yang banyak utang. Selain itu, perseroan gagal memanfaatkan ledakan penjualan kosmetik yang lebih luas yang didorong oleh influencer media sosial.

Perusahaan induk investor Ron Perelman MacAndrews & Forbes memiliki sekitar 85 persen dari Revlon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper