Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Upaya BCA (BBCA) Sulap Gunungkidul Jadi The Next Bali

Bank Central Asia atau BCA berupaya menjadikan Gunungkidul yang memiliki beragam kekayaan alam sebagai the next Bali.
Wisatawan mengunjungi Pantai Kukup saat masa percobaan new normal, Gunungkidul, Minggu 28 Juni 2020./JIBI-Gigih M Hanafi
Wisatawan mengunjungi Pantai Kukup saat masa percobaan new normal, Gunungkidul, Minggu 28 Juni 2020./JIBI-Gigih M Hanafi

Bisnis.com, YOGYAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terus berupaya mengembangkan kebangkitan pariwisata lokal di Kabupaten Gunungkidul dengan menjadikan wisata Gunungkidul sebagai The Next Bali.

Mengutip dari buku bertajuk Gunungkidul The Next Bali, Jumat (19/8/2022), kawasan Gunungkidul memiliki banyak gua dan air terjun yang termasuk dalam jaringan geopark atau Taman Bumi yang diakreditasi UNESCO dan menjadi bagian dari jaringan Geopark Global.

Beberapa Geopark yang dimaksud antara lain Gunung Purba Nglanggeran, Gua Jomblang, Air Terjun Sri Gethuk, Gua Pindul, dan lain sebagainya.

Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo mengatakan semenjak diselenggarakannya berbagai macam acara, popularitas Kabupaten Gunungkidul mengalami kenaikan pesat.

"Kekayaan alam, baik geopark dan pantai, maupun pengembangan infrastruktur, akomodasi, juga berbagai destinasi wisata baru pada akhirnya membawa Gunungkidul menjadi destinasi wisata yang sangat populer," kata Cyrillus saat acara launching buku bertajuk "Gunungkidul The Next Bali" di Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).

Pada 2013 misalnya, emiten bersandi saham BBCA itu meresmikan salah satu wirawisata di kawasan Gunungkidul, yaitu Gua Pindul yang menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan BCA.

Cyrillus mengatakan Gunungkidul memiliki ragam kekayaan pariwisata yang unik, yakni adanya 50 pantai yang setiap pantainya memiliki keunikan masing-masing, baik dari sisi kontur perbukitan, lapisan karang, hingga hamparan pasir.

Selain itu, Gunungkidul dikenal juga dengan destinasi gua-gua yang indah, termasuk 13 Taman Bumi (geopark) yang menjadi bagian dari 165 UNESCO Geopark Network.

Cyrillus mengatakan potensi pariwisata di Indonesa yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer.

Lebih lanjut, dia menyatakan pihak swasta dan pemerintah memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi di Gunungkidul. Kontribusi pemerintah terutama terlihat dari dukungan infarsatruktur, permasalahan transportasi darat, laut, maupun udara, akses terhadap air bersih, listrik, hingga perizinan.

Adapun dari pihak swasta terlibat dalam keseluruhan proses, mulai dari mindser masyarakat lokal, persiapan dan penataan lokasi, pembangunan spot destinasi, hingga operasional dan promosi.

“Gunungkidul adalah masterplan yang hidup, yaitu tempat pembelajaran yang komprehensif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan destinasi pariwisata lokal, mulai dari nol hingga dikenal luas oleh masyarakat lokal dan mancanegara,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper