Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendungan Margatiga Ditargetkan Rampung Akhir 2022, Begini Progresnya

Pembangunan Bendungan Margatiga menggunakan APBN secara multi years contract (MYC) tahun 2017-2022 dengan nilai Rp846 miliar.
Konstruksi Bendungan Margatiga - Dok. Humas Kementerian PUPR.
Konstruksi Bendungan Margatiga - Dok. Humas Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mempercepat pembangunan Bendungan Margatiga guna meningkatkan jumlah tampungan air dan mendukung lumbung pangan nasional di Provinsi Lampung.

Pekerjaan konstruksi bendungan telah memasuki tahap akhir dengan progres 96 persen dan direncanakan dijadwalkan selesai sesuai kontrak pada Desember 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," kata Basuki dalam keterangan resmi dikutip Kamis (18/8/2022).

Untuk diketahui, Bendungan Margatiga membendung aliran Sungai Way Sekampung di daerah hilir untuk dimanfaatkan sebagai pengairan Daerah Irigasi (DI) di Provinsi Lampung seluas 16.588 hektare, yakni DI Jabung kiri 5.638 hektare dan potensi DI Jabung kanan 10.950 hektare.

Bendungan yang berlokasi di Desa Negeri Jemanten dan Desa Trisinar ini juga terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yang berada wilayah hulu, yakni Bendungan Way Sekampung yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 September 2021 dan Bendungan Batutegi yang sudah selesai pada 2004 lalu.

Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung 42,31 juta m3 dengan luas genangan 2.314 hektare. Bendungan ini dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,8 m3/detik untuk Kabupaten Lampung Timur.

Dengan luas wilayah kurang lebih 5.325,03 km2 atau sekitar 15 persen dari total wilayah Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Timur diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan sektor industri, pertambangan, pariwisata, pelayanan jasa, dan UMKM yang membutuhkan air baku bersumber dari bendungan.

Bendungan Margatiga didesain dengan konstruksi tipe urugan yang memiliki tinggi mencapai 28,75 meter, panjang puncak 321,76 meter, dan lebar puncak 7 meter. Dengan saluran pengelak tipe open chanel, bendungan ini diproyeksikan dapat mereduksi banjir sebesar 83,10 m3/detik untuk sebagian wilayah Bandar Lampung dan Lampung Timur.

Pembangunan Bendungan Margatiga menggunakan anggaran APBN secara multi years contract (MYC) tahun 2017-2022 dengan nilai kontrak Rp846 miliar.

Pekerjaan konstruksi bendungan di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, Ditjen SDA Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO).

Pembangunan Bendungan Margatiga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan air Sungai Way Sekampung khususnya di bagian hilir, sehingga juga memiliki potensi sebagai konservasi air dan destinasi pariwisata baru di Lampung Timur.

Secara nasional, sejak tahun 2015 hingga 2021 Kementerian PUPR telah menyelesaikan 29 bendungan untuk mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di Indonesia. Pada tahun 2022, direncanakan sebanyak 9 bendungan selesai dan dilanjutkan pada 2023 sebanyak 13 bendungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper