Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Alokasikan Belanja Kesehatan Capai Rp169,8 Triliun pada 2023

Anggaran akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN.
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung membungkukan badan saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung membungkukan badan saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan anggaran untuk kesehatan mencapai Rp169,8 triliun untuk tahun 2023. Jumlah tersebut mencapai 5,6 persen dari total belanja negara yang direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun.

“Anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN,” ujarnya Jokowi saat pidato Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangan di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Dia menambahkan bahwa percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi.

Secara keseluruhan, Jokowi menjelaskan belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun. Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230,0 triliun serta transfer ke daerah senilai Rp811,7 triliun.

Sementara itu, Jokowi menyatakan anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp479,1 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp608,3 triliun untuk tahun 2023. Jumlah yang setara dengan 20 persen dari belanja negara ini ditujukan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Jokowi mengatakan pemerintah harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Untuk itu, dia menilai Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global.

Adapun, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada 5 hal, yakni peningkatan akses pendidikan di seluruh jenjang pendidikan, peningkatan kualitas sarana prasarana kegiatan pendidikan, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Upaya berikutnya adalah penguatan link and match dengan pasar kerj, serta pemerataan kualitas pendidikan, dan kelima adalah penguatan kualitas layanan PAUD.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper