Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tencent Holdings Bakal Lepas Seluruh Saham Meituan Senilai Rp35,44 Triliun

Raksasa teknologi dan media sosial Tencent dikabarkan akan melepas saham startup pengantaran makanan Meituan senilai US$24 miliar.
Papan nama perusahaan teknologi China, Tencent/Bloomberg
Papan nama perusahaan teknologi China, Tencent/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tencent Holdings Ltd. dikabar berencana melepas seluruh kepemilikan saham perusahaan pengantaran makanan Meituan senilai US$24 miliar.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/8/2022), Tencent telah melibatkan penasihat keuangan dalam beberapa bulan terakhir untuk membahas cara-cara dalam mengeksekusi penjualan sekitar 17 persen sahamnya di Meituan.

Segera setelah kabar tersebar, saham Meituan turun lebih dari 10 persen di Hong Kong. Hingga akhir perdagangan, saham turun 9,07 persen.

Diketahui, Beijing sejak akhir 2020 telah berupaya untuk mengekang pengaruh para pemimpin industri teknologi dari Tencent hingga Alibaba Group Holding Ltd

Kedua perusahaan tersebut memberikan pengaruh besar atas ekonomi internet China melalui kepemilikan sebagian dari ratusan perusahaan rintisan dan perusahaan publik. Tencent menguasai 606 miliar yuan (US$89,2 miliar) dari investasi perusahaan yang terdaftar pada Maret.

Operator WeChat ini mulai mengungkapkan rencana untuk menjual saham di portofolionya, seperti raksasa e-commerce JD.com Inc. dan Sea Ltd Asia Tenggara. Hal itu memicu spekulasi bahwa pihaknya akan segera mempertimbangkan untuk mengurangi saham di perusahaan lain, seperti Meituan dan Pinduoduo Inc .

Direktur pelaksana Union Bancaire Privee Vey-Sern Ling mengatakan dampak fundamental sebenarnya dari divestasi semacam itu biasanya minimal karena hubungan bisnis tetap terjaga.

“Tetapi mungkin ada tekanan jangka pendek tidak hanya pada harga saham Meituan tetapi juga pada investee Tencent lainnya di seluruh industri teknologi di China dan global,” kata Vey-Sern seperti dikutip Bloomberg, Selasa (16/8/2022).

Tencent kemungkinan akan melaporkan penurunan pendapatan kuartalan pertama kalinya ketika merilis laporan keuangan pada Rabu (17/8/2022).

Raksasa media sosial dan game China ini bergulat dengan tekanan yang semakin besarekonomi nomor dua dunia, produk dari kemerosotan properti yang memburuk dan lockdown virus corona yang sewenang-wenang dari Shanghai ke Shenzhen. Saingan berat Alibaba bulan ini juga melaporkan penurunan pendapatan kuartalan pertamanya, tetapi hasilnya lebih baik daripada yang ditakuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper