Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laporan nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 tercatat US$25,5 miliar atau turun 2,2 persen persen dibanding bulan Juni 2022 (month to month/mtm). Adapun, jika dibandingkan Juli 2021 (year-on-year/yoy), ekspor Juli 2022 masih naik 32 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan kenaikan nilai ekspor pada Juli 2022 ditopang oleh ekspor migas dan nonmigas, yang masing-masing turun -11,24 persen dan -1,64 persen.
“Pada bulan Juli 2022 dibanding dengan tahun lalu [year on year] ekspor kita meningkat 33 persen. Jika dilihat dari penurunan, memang terjadi akibat turunnya komoditas migas yang turun 11,24 persen dibandingkan bulan lalu,” kata Setianto, Senin (15/8/2022).
Dia mengatakan bulan lalu Indonesia mengalami surplus besar. Namun, dia mengatakan windfall harga komoditas berakhir pada bulan lalu menyebabkan harga komoditas utama global terpantau mengalami penurunan harga.
Menurutnya, indeks harga komoditas global, khususnya energi, menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pada Juli 2022, indeks energi mencapai 168,58 dan indeks komoditas makanan 138,63.
"Pada Juli untuk indeks komoditas energi dan makanan lebih rendah dibandingkan beberapa bulan terakhir," imbuhnya.