Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) telah meresmikan Gardu Induk (GI) 150 kV Masamba. GI ini mampu mendistribusikan listrik untuk 18.000 pelanggan baru.
Manager Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel) PLN Rahmat Nichol Fauzen mengatakan biaya pembangunan GI yang terletak di Desa Mappedeceng Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mencapai Rp223 miliar. GI ini merupakan satu rangkaian dengan dua infrastruktur lainnya yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Wotu - Masamba yang memiliki panjang 110 Kilometer Sirkuit (kms) dan penambahan dua line bay atau jalur di sisi Gardu Induk Ekstra Tinggi (GITET) 275 kV Wotu.
Dia menambahkan, GI ini telah melewati serangkaian pengujian dan berhasil energize atau diberikan tegangan pertama pada 16 Juni 2022 lalu.
"GI ini telah memberikan pelayanan kepada pelanggan di wilayah Luwu Utara sejak dilakukan energize. Kami berterima kasih kepada pemerintah setempat sehingga infrastruktur kelistrikan dapat diselesaikan dan manfaatnya bisa dinikmati oleh masyarakat," tutur Nichol, Senin (15/8/2022).
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan pihaknya berharap dengan adanya GI 150 kV Masamba di Luwu Utara ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan khususnya di wilayahnya.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada PLN karena adanya GI ini akan mendorong perekonomian di Kabupaten Luwu Utara dengan membuka ruang untuk investasi yang lebih besar karena investor tidak perlu lagi khawatir dengan keandalan dan ketersediaan listriknya,” tutur Indah.
Gardu Induk PLN 150 kV Beroperasi di Luwu Utara, Bupati: Investor Tak Perlu Khawatir Listrik
PLN mengucurkan investasi Rp223 miliar untuk mendukung kelistrikan di Luwu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nugroho Nafika Kassa
Editor : Anggara Pernando
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu