Bisnis.com, JAKARTA — Jelang Nota Keuangan APBN 2023 pada pekan depan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari dividen BUMN telah mencapai Rp37,9 triliun per Juli 2022.
Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Kemenkeu Kurnia Chairi menyampaikan bahwa capaian tersebut telah melebihi target yang ditetapkan dalam Perpres No. 98/2022 sebesar Rp37,1 triliun.
Tercatat, capaian PNBP dari dividen BUMN telah mencapai 102,2 persen dari target Perpres No. 98/2022. Kontribusi dividen BUMN tersebut berasal dari klaster perbankan, telekomunikasi, industri mineral dan batu bara, serta logistik.
“Data yang kami kumpulkan sampai saat ini sudah terkumpul Rp37,9 triliun dari setoran dividen BUMN, sementara target kita di Perpres No. 98/2022 Rp37,1 triliun, kemungkinan juga akan terus bertambah,” katanya dalam acara Bincang Bareng DJKN dan DJA, Jumat (12/8/2022).
Kurnia menjelaskan, realisasi PNBP dari dividen BUMN tersebut tercatat berfluktuasi pada periode 2018 hingga 2022. Pada tahun ini, dividen BUMN diperkirakan tumbuh positif seiring dengan perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Posisi dividen BUMN hingga Juli 2022 tercatat tumbuh tinggi sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pada 2021 dan 2020, dividen BUMN tercatat mengalami kontraksi, masing-masing sebesar -32 persen dan -12 persen.
Adapun, Kemenkeu mencatat kontribusi BUMN terhadap APBN terbesar berasal dari pajak, sebesar 68 persen, kemudian sisanya dari PNBP lainnya 24 persen dan dividen 8 persen.
Namun demikian, Kurnia mengatakan, kontribusi BUMN terhadap APBN terus mengalami peningkatan hingga 2021. Kontribusi tertinggi tercatat pada 2018 sebesar 32 persen.
“Tahun 2020 dan tahun 2021 menurun seiring dengan menurunnya kinerja BUMN akibat adanya pandemi Covid-19,” jelasnya.
Pada 2022 Bank BRI menjadi penyumbang dividen terbesar bagi PNBP yakni dividen senilai Rp14,05 triliun, disusul Bank Mandiri Rp8,75 triliun, Telkom Rp7,74 triliun, BNI Rp1,64 triliun, dan Pelindo Rp1,32 triliun.
Selanjutnya Inalum juga menjadi salah satu dari sepuluh penyumbang dividen terbesar bagi PNBP senilai Rp0,90 triliun, PLN Rp0,75 triliun, Pertamina Rp0,73 triliun, Semen Indonesia Rp0,52 triliun, SMI Rp0,46 triliun, dan BUMN lain Rp1,06 triliun.