Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! Erdogan: 5 Bank Turki Adopsi Sistem Pembayaran Mir Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ada 5 bank Turki telah mengadopsi sistem pembayaran Rusia, yaitu Mir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebanyak 5 bank Turki telah mengadopsi sistem pembayaran Mir Rusia. Hal itu diungkapkan Erdogan sekembalinya dari pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di resor Laut Hitam Sochi.

Melansir Bloomberg pada Senin (8/8/2022), ada perkembangan serius mengenai pekerjaan yang dilakukan bank-bank Turki pada kartu Mir Rusia, Anadolu Agency yang dikelola pemerintah Turki mengutip perkataan Erdogan di pesawat.

Pembayaran dalam rubel akan menjadi sumber dukungan keuangan bagi Rusia dan Turki, seraya menambahkan gubernur bank sentral kedua negara juga bertemu selama kunjungan tersebut,” demikian laporan Bloomberg, seperti dikutip pada Senin (8/8/2022).

Lebih lanjut, Putin dan Erdogan sepakat untuk mulai beralih ke pembayaran parsial dalam rubel untuk pengiriman gas alam pada pembicaraan di Sochi.

Sementara itu, Turki menyuarakan penentangannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Turki menahan diri untuk tidak bergabung dengan sanksi AS dan Eropa terhadap Rusia. Itu juga terus mengimpor energi dari Rusia, yang menyediakan seperempat dari impor minyak mentahnya dan sekitar 45 persen dari pengiriman gas alamnya tahun lalu.

Rusia juga telah menyediakan likuiditas valuta asing yang sangat dibutuhkan ke Turki dengan mentransfer miliaran dolar ke anak perusahaan Rosatom yang berbasis di Turki untuk penyelesaian pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di pantai Mediterania,” jelas Bloomberg.

Selain itu, Erdogan mengatakan dia akan mengunjungi pembangkit nuklir Akkuyu, yang telah menjadi pusat kontroversi, setelah kontraktor utama Turki dipindahkan oleh Rosatom yang dikelola negara Rusia.

Baik Turki maupun Rusia tidak akan menerima penundaan penyelesaian pabrik, kata Erdogan.

Presiden Erdogan menambahkan bahwa Kementerian Turki juga bekerja untuk menengahi kesepakatan ekspor biji-bijian Rusia. Pasalnya, puluhan kapal terjebak di pelabuhan yang tersebar di sepanjang Laut Hitam. Ukraina melakukan pengiriman gandum pertamanya sejak invasi Rusia pada 1 Agustus dan 3 lainnya meninggalkan pelabuhan Ukraina pada Jumat (6/8/2022). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper