Bisnis.com, JAKARTA - Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Tanah Air pada Jumat (5/8/2022). Ternyata, Indonesia merupakan negara pertama yang mengimpor kereta cepat buatan China tersebut.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kehadiran rangkaian kereta ini akan jadi kado spesial untuk Indonesia yang akan merayakan HUT ke-77.
"Hari ini pengiriman EMU perdana, EMU, dan CIT [Comprehensive Inspection Train] ini akan menandai satu sejarah karena ini adalah pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari Tiongkok ke luar negeri," katanya dalam acara seremoni Penyelesaian Manufaktur & Pengiriman Perdana EMU Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung secara daring, Jumat (5/8/2022).
Dia berharap pengiriman EMU, CIT dari mulai pelabuhan Tiongkok sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa berjalan dengan lancar. Para petugas kontraktor terutama CRRC juga diminta memastikan agar pengiriman ini bisa dikawal, terutama terkait pengiriman dari Tanjung Priok ke Stasiun Tegalluar.
Hal tersebut, sambung dia, dilakukan mengingat untuk sampai ke Stasiun Tegalluar kereta ini harus melewati medan yang sulit yakni jalan darat atau tol.
"Kami harapkan teman-teman CRRC dan HSRCC bisa mengawal perjalanan pengiriman khususnya dari Tanjung Priok sampai dengan Tegalluar agar tidak terjadi kendala-kendala yang tidak diinginkan," ucapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, sebanyak 11 rangkaian kereta yang diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China ini telah selesai diproduksi pada awal April tahun ini. EMU dan CIT yang dikirimkan ke Indonesia ini telah menyelesaikan static test dan dynamic test di tempat produksinya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia – China yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Dia pun berharap dukungan dari banyak pihak agar proyek KCJB ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
"Ditargetkan, pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB sudah menjalani tes dinamis," ujar Budi.
Dia menambahkan, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation atau GOA Level 1. Selain itu, Kereta Cepat tersebut juga memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km/jam.
Nantinya, imbuh Budi, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun. Dengan demikian, waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36 menit - 45 menit dari sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan.