Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,44 persen secara tahunan pada kuartal II/2022.
Pertumbuhan terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga yang menguat karena pelonggaran PPKM, peningkatan vaksinasi, dan faktor musiman Ramadan dan Lebaran yang mendorong mobilitas masyarakat dan perputaran uang.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan, dengan capaian hingga kuartal II/2022 tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpeluang terakselerasi tahun ini.
Dia memperkirakan, konsumsi rumah tangga akan menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia dan berpotensi semakin menguat seiring dengan pelonggaran PPKM yang meningkatkan permintaan dan mobilitas.
“Dengan permintaan domestik yang sehat, pertumbuhan ekspor yang stabil, kondisi fiskal yang hati-hati, dan manajemen Covid-19 yang solid, kami memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,17 persen pada 2022, lebih kuat dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 3,69 persen,” katanya, Jumat (5/8/2022).
Faisal mengatakan, tingkat inflasi yang telah melampaui kisaran sasaran inflasi dapat memengaruhi daya beli rumah tangga sampai tingkat tertentu ke depan.
Baca Juga
Namun demikian, kinerja ekspor komoditas yang tinggi menurutnya dapat terus menghasilkan pendapatan ekspor dan pendapatan fiskal yang tak terduga.
“Hal ini memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan subsidi energi dan alokasi bantuan tunai tanpa syarat sementara yang dapat menjaga konsumsi rumah tangga, sekaligus tetap mengurangi defisit anggaran menuju konsolidasi fiskal pada tahun 2023,” kata dia.
Faisal menambahkan, perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 5,22 persen pada 2023.