Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Burden Sharing BI dan Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Capai Rp900 Triliun

Berdasarkan catatan BI, pembelian SBN untuk pendanaan APBN dengan skema burden sharing mencapai Rp473,42 triliun pada 2020.
Tangkap layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN Kita pada 27 Juli 2022./Bisnis - Anggara Pernando
Tangkap layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN Kita pada 27 Juli 2022./Bisnis - Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa total dukungan pembiayaan APBN oleh Bank Indonesia di tengah pandemi Covid-19 melalui skema burden sharing telah mencapai sekitar Rp900 triliun hingga saat ini.

Hal ini disampaikannya dalam acara Soft Launching Buku: Keeping Indonesia Safe from Covid-19 Pandemic, Jumat (5/8/2022).

Pada kesempatan tersebut Sri Mulyani menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Pandemi yang menyerang sisi kesehatan menyebabkan ekonomi dunia terpuruk.

Dalam hal ini, pemerintah pada awal pandemi Covid-19 menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Tidak hanya menaikkan belanja negara untuk penanganan Covid-19 di sisi kesehatan dan ekonomi, peraturan ini juga memperbolehkan defisit APBN melebar melebihi 3 persen dan BI dapat melakukan pembelian SBN langsung sebagai standby buyer.

Burden sharing hampir lebih dari Rp900 triliun, bayangkan, kita membuka sesuatu yang dianggap sakral, tidak boleh disentuh, yaitu independensi BI,” katanya.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II, dan III, guma mendukung pendanaan APBN untuk belanja penanganan Covid-19 di bidang public goods, berlaku terakhir pada 2023.

“Kita mencari keseimbangan yang tepat untuk BI dari sisi independensi yang diatur UU, untuk bisa meng-overall tanpa mengkrompomisasikan independensi dan kredibilitas BI,” kata Sri Mulyani.

Berdasarkan catatan BI, pembelian SBN untuk pendanaan APBN dengan skema burden sharing mencapai Rp473,42 triliun pada 2020.

BI juga merealisasikan pembagian beban dengan Pemerintah atas penerbitan SBN untuk pendanaan Non Public Goods-UMKM sebesar Rp114,81 triliun dan Non Public Goods-Korporasi sebesar Rp62,22 triliun.

Pada 2021, pembelian SBN yang dilakukan oleh BI untuk pendanaan APBN adalah sebesar Rp358,32 triliun.

Sepanjang tahun ini, BI masih melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional serta pembiayaan penanganan kesehatan dan kemanusiaan dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19 sebesar Rp56,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper