Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Listrik PLN Naik 6 Persen, ESDM: Arus Kas Membaik

Kenaikan tingkat konsumsi listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebesar 6 persen secara tahunan memperbaiki arus kas perusahaan tahun lalu.
Foto udara pekerja melakukan pemeliharaan transmisi  jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6/2022). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Foto udara pekerja melakukan pemeliharaan transmisi jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6/2022). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan tingkat konsumsi listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tumbuh 6 persen secara tahunan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengatakan kenaikan konsumsi listrik itu turut memperbaiki arus kas perusahaan listrik pelat merah tersebut.

“Bagus 6 persen year on year, maksudnya Juni tahun ini dibandingkan dengan Juni 2021 itu sudah naik 6 persen,” kata Rida saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Rida menambahkan kinerja positif itu turut mengoreksi posisi take or pay (TOP) PLN pada kontrak pembelian listrik yang terlanjur besar pada produsen listrik swasta.

“Listriknya sudah pasti ada, tumbuh dari segi korporasi akan menurunkan posisi take or pay,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PLN berhasil menekan beban biaya take or pay kontrak pengadaan listrik dari pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) mencapai Rp37 triliun sepanjang 2021.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan keberhasilan itu turut mengerek torehan laba bersih perseroan mencapai Rp13,17 triliun pada 2021 atau lebih tinggi dibandingkan laba bersih 2020 sebesar Rp5,99 triliun.

“Kami sudah melakukan renegosiasi kontrak yang tadi kami sudah hadapi oversupply yang masuk di 2021. Kami mampu kapitalisasi sekitar Rp37 triliun pengurangan beban take or pay,” kata Darmawan seusai konferensi pers terkait tarif listrik triwulan III/2022, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Di sisi lain, Darmawan mengatakan perseroan juga secara intensif menekan biaya investasi dan operasional selama pandemi Covid-19. Malahan dia mengatakan, PLN berhasil memangkas utang sebesar Rp62,5 triliun dan beban operasional dengan bunga mencapai Rp14 triliun selama dua tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper