Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha berhadap agar Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga yang rendah, meskipun Lonjakan inflasi yang tinggi di tingkat global mendorong sejumlah bank sentral dunia melakukan pengetatan kebijakan moneter.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Fiskal dan publik Suryadi Sasmita menyampaikan bahwa saat ini suku bunga yang rendah masih dibutuhkan dunia usaha dalam mendorong aktivitas perekonomian.
Dia pun mengharapkan agar industri perbankan untuk tidak menaikkan suku bunga pinjaman saat ini. Pasalnya, tingkat suku yang lebih tinggi akan menghambat, terutama pelaku usaha menengah, untuk melakukan ekspansi bisnis.
BI pada Juli 2022 kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5 persen. Kebijakan tersebut mempertimbangkan tingkat inflasi domestik yang masih terkendali.
“Perbankan juga kalau bisa jangan dinaikkan dulu suku bunga, kalau masih bisa dipertahankan,” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Rabu (3/8/2022).
Suryadi menyampaikan bahwa tingkat inflasi di dalam negeri saat ini masih berada pada level yang terjaga dan belum mengkhawatirkan.
Baca Juga
Berbeda dengan sejumlah negara lain, di mana tingkat inflasinya sudah lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi di Indonesia masih berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi.
Pada Juli 2022, tercatat tingkat inflasi Indonesia mencapai level 0,64 persen secara bulanan atau 4,94 persen secara tahunan.
“Kita apresiasi sekali pemerintah, terutama Bank Indonesia yang dapat mengontrol, dimana suku bunga acuan masih bisa dipertahankan,” jelasnya.