Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, Garuda Indonesia (GIAA) Siap Tambah 3 Pesawat Boeing

Garuda Indonesia berencana menambah 3 unit pesawat Boeing 737-800 NG hingga akhir tahun ini.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) bersiap menambah kapasitas pesawat hingga menambah 3 pesawat tipe B737-800 NG pada akhir tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut kesepakatan yang telah berhasil dicapai oleh perusahaan dengan lessor. Selain itu juga didukung dengan peningkatan kinerja yang mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif.

"Kami akan menambah pengoperasian sebanyak 3 pesawat B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan mencapai 60-70 unit pada akhir 2022," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (2/8/2022).

Sejalan dengan disetujuinya proposal damai dalam Penundaan Kewajiban Pemnayaran Utang (PKPU), Garuda juga melakukan restrukturisasi lewat kesepakatan bersama dengan lessor terkait dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa.

Misalnya saja dengan penerapan skema power by the hour untuk pembayaran biaya sewa pesawat di mana nantinya Perusahaan akan membayar biaya sewa berdasarkan jam terbang pesawat. Melalui berbagai langkah strategis tersebut, Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat narrow body hingga di kisaran 30 persen dan pesawat wide body hingga di kisaran 69 persen.

Di sisi lain, Garuda juga akan mengevaluasi kondisi rute yang beroperasi dengan menyesuaikan jenis pesawat berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan wide body untuk rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan.

Sementara itu, untuk memberikan berbagai alternatif destinasi penerbangan internasional bagi para pengguna jasa, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi bersama dengan maskapai partner baik melalui skema interline maupun codeshare.

Selain itu, sebagai langkah efisiensi, emiten berkode saham GIAA mulai mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000. Pesawat terssbut dinilai kurang efisien penggunaannya.

Pada fase awal ini, tutur Irfan telah dilakukan melalui pengembalian sebanyak 2 pesawat terlebih dahulu. Maskapai pelat merah tersebut total memiliki sebanyak 18 pesawat produksi Perusahaan berbasis di Montreal, Kanada tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper