Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) bersiap menambah kapasitas pesawat hingga menambah 3 pesawat tipe B737-800 NG pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut kesepakatan yang telah berhasil dicapai oleh perusahaan dengan lessor. Selain itu juga didukung dengan peningkatan kinerja yang mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif.
"Kami akan menambah pengoperasian sebanyak 3 pesawat B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan mencapai 60-70 unit pada akhir 2022," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (2/8/2022).
Sejalan dengan disetujuinya proposal damai dalam Penundaan Kewajiban Pemnayaran Utang (PKPU), Garuda juga melakukan restrukturisasi lewat kesepakatan bersama dengan lessor terkait dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa.
Misalnya saja dengan penerapan skema power by the hour untuk pembayaran biaya sewa pesawat di mana nantinya Perusahaan akan membayar biaya sewa berdasarkan jam terbang pesawat. Melalui berbagai langkah strategis tersebut, Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat narrow body hingga di kisaran 30 persen dan pesawat wide body hingga di kisaran 69 persen.
Di sisi lain, Garuda juga akan mengevaluasi kondisi rute yang beroperasi dengan menyesuaikan jenis pesawat berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan wide body untuk rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan.
Baca Juga
Sementara itu, untuk memberikan berbagai alternatif destinasi penerbangan internasional bagi para pengguna jasa, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi bersama dengan maskapai partner baik melalui skema interline maupun codeshare.
Selain itu, sebagai langkah efisiensi, emiten berkode saham GIAA mulai mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000. Pesawat terssbut dinilai kurang efisien penggunaannya.
Pada fase awal ini, tutur Irfan telah dilakukan melalui pengembalian sebanyak 2 pesawat terlebih dahulu. Maskapai pelat merah tersebut total memiliki sebanyak 18 pesawat produksi Perusahaan berbasis di Montreal, Kanada tersebut.