Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) melaporkan bahwa harga tandan buah segar (TBS) sawit mulai merangkak naik setelah dua minggu diterapkan kebijakan pungutan ekspor CPO menjadi Rp0. Harga TBS kini sudah mendekati Rp1.500 per kilogram (kg).
Berdasarkan data Apkasindo per 30 Juli 2022, harga TBS di petani swadaya atau mandiri terpantau rata-rata berada di angka Rp1.448 per kg. Sementara itu, untuk petani plasma mencapai Rp1.775 per kg.
Ketua DPP Apkasindo Gulat Manurung mengungkapkan bahwa kenaikan harga TBS rata-rata Rp250-650 per kilogram sejak dihapuskannya pungutan ekspor CPO.
"Semua harga ini 5-21 persen di bawah harga rekomendasi Disbun. Harusnya harga TBS sudah Rp2.100-2.250 [per kg], sebagai dampak tidak dibebankan lagi PE. Hal ini tidak terlepas dari lambatnya pergerakan harga CPO hasil tender KPBN," kata Gulat, Senin (1/8/2022).
Sebagai informasi, harga penetapan dinas perkebunan (disbun) rata-rata sebesar Rp1.940 per kg, sedangkan harga terendah berada di Sulawesi Barat (Rp1.250 per kg) dan tertinggi di Lampung (Rp3.210 per kg).
Untuk itu, petani sawit mendorong pabrik kelapa sawit atau PKS untuk tidak menjadikan tangki penuh sebagai alasan menunda pembelian TBS dari petani.
Faktanya, kata Gulat, ekspor kini sudah menuju normal, bahkan di periode Juli 2022 termonitor ekspor sudah mencapai dua juta ton lebih.
"Demikian juga pihak korporasi refinary dan eksportir tidak ada alasan lagi membeli CPO dari PKS dengan harga murah, karena ekspor sudah berjalan dan beban CPO sudah berkurang," ungkapnya.