Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkoordinasi dengan Polda Bali terkait manajemen rekayasa lalu lintas hingga pematangan rencana penggunaan kendaraan listrik bagi delegasi KTT G20.
Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan bahwa secara umum koordinasi dilakukan untuk mempersiapkan dengan matang gelaran internasional KTT G20 yang akan dihelat di Bali pada 15-16 November mendatang.
"Kita mau melihat bagaimana konsep kita dalam melaksanakan pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Saya ingin menyinkronkan upaya kita menjalankan G20 berkaitan dengan masalah transportasi dan rekayasa lalu lintas," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (31/7/2022).
Hendro menyebut persiapan rekayasa lalu lintas pada dasarnya sudah disiapkan pemerintah dan tinggal mengoordinasikan pelaksanaan tactical floor game atau TFG.
Sementara itu, terkait kendaraan listrik, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 30 bus listrik yang akan melayani empat koridor mulai dari bandara sampai ke Nusa Dua, dan ada beberapa bus lain untuk mendukung pelaksanaan G20. Hendro berharap semua pekerjaan maupun pelaksanaan kesiapan G20 dapat dilakukan bersama- sama.
"Kemarin Bapak Menkomarves diinfokan akan mulai TFG sekitar September 2022 dan nanti akan kita lihat dapat di-support di mana,” tambahnya.
Baca Juga
Kapolda Bali Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra menyatakan bahwa pihaknya juga akan menggelar operasi Puri Agung 2022 dan mengerahkan kurang lebih 6.744 personil dengan dukungan Mabes Polri.
"Terdapat tujuh obyek pengamanan mulai dari bandara sepanjang rute yang akan kita lakukan pengamanan, kawasan Sawangan, kawasan GWK, Tahura Mangrove, dan Pulau Kura-kura. Selain itu, ada sebanyak delapan persimpangan di wilayah Bali yang perlu adanya rekayasa," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait 10 simpang yang terdeteksi dalam hasil survei. Pasalnya, ada anggota delegasi yang menginap di daerah Sanur sehingga simpang tersebut akan ditambah dua yang akan terimbas rekayasa lalu lintas.
"Terkait ganjil genap akan dilakukan di sembilan ruas jalan dan pembatasan angkutan jalan di empat atau lima ruas jalan," imbuhnya.
Selain itu, Polda Bali juga akan menurunkan patroli dari Polair di sepanjang rute, khususnya di tol, mengingat di kolong-kolong tol ada kawasan perairan. Pengamanan juga dilakukan di bibir pantai kawasan Sawangan dan ITDC dimana terdapat penginapan.
Kemudian, Direktur Angkutan Jalan Suharto menguraikan bahwa terkait ketersediaan angkutan bus yang akan digunakan dalam G20 telah disediakan skenario khusus. Berdasarkan skenario yang ada, akan disediakan sebanyak 30 bus listrik yang nantinya akan menjadi sarana mobilisasi.
"Memang ada sedikit kendala waktu tempuh, nanti kami akan diskusi teknisnya. Kami juga mohon masukan terhadap empat koridor yang disiapkan. Headway-nya sekitar 5-10 menit. Sementara charging station di SPKLU sudah disediakan di beberapa lokasi. Satu bus listrik memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk pengisian daya," jelasnya.