Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Siapkan Rp14.849 Triliun Bangun Gedung Pencakar Langit

Arab Saudi berencana membangun gedung pencakar langit tertinggi di dunia senilai Rp 14.849 triliun.
Gedung di King Abdullah Financial District, Riyadh, Arab Saudi/Maya Anwar-Bloomberg
Gedung di King Abdullah Financial District, Riyadh, Arab Saudi/Maya Anwar-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi tengah berambisi untuk membangun gedung pencakar langit tertinggi dan terbesar di dunia senilai US$1 triliun atau mencapai Rp14.849 triliun (kurs Rp14.849). Diproyeksikan akan memakan waktu 50 tahun untuk menyelesaikannya. 

Dikutip dari aljazeera, berdasarkan laporan The Wall Street Journal, gedung megah tersebut akan memiliki sebutan 'the Mirror Line'. Dokumen TWS yang muncul sejak 2021  mencakup desain infrastruktur, hingga fasilitas di dalamnya. 

Digambarkan, the Mirror Line akan terdiri dari dua bangunan kaca reflektif dengan ketinggian mencapai 488 meter (1.600 kaki) dan memakan lahan seluas 120 km melintasi daerah pesisir, gunung, dan gurun. 

Kedua bangunan akan terhubung melalui jalan setapak dan keretea berkecepatan tinggi yang berjalan di bawahnya. Kapasitas gedung diproyeksikan dapat menampung 5 juta orang. 

Untuk waktu tempuh dari ujung ke ujung gedung lainnya memakan waktu 20 menit. Gedung akan memiliki konsep pertanian dengan vertikal irigasi, kemudian menyediakan fasilitas berupa marina kapal pesir hingga stadion olahraga seluas 305 meter. 

Untuk diketahui, struktur gedung mewah ini nantinya dibangun dalam proyek Smart City nol-karbon 'Neom' yang dimiliki oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Smart City sendiri akan didirkan seluas negara bagian Massachusetts yang menelan biaya US$500 miliar atau Rp7.400 triliun.

Neom merupakan aset kedaulatan Arab Saudi yang termasuk bagian dari kerangka kerja Saudi Vision 2030. Rencana ini bertujuan mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi dan mengurangi ketergantungan terhadap minyak.

Sementara batas waktu untuk membangun Neom adalah 2030, WSJ melaporkan bahwa penilaian dampak awal dari the Mirror Line yang diproduksi pada Januari 2021 mengatakan bahwa pembangunan harus dibangun secara bertahap.

Sebelumnya, desain awal The Mirror Line adalah oleh Morphosis Architects yang berbasis di AS, yang didirikan oleh pemenang Penghargaan Arsitektur Pritzker Thom Mayne, dan melibatkan setidaknya sembilan konsultan desain dan teknik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper