Bisnis.com, JAKARTA—PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) terus berupaya menopang dan memperkuat sistem kesehatan publik di Tanah Air, sebagaimana mandatori G20 di mana Indonesia berstatus sebagai presidensi. Berbagai inovasi dan ekspansi menyiratkan tujuan SILO tersebut.
Presidensi G20 menjadi batu ujian bagi Indonesia menggalang kerja sama global melewati masa krisis akibat pandemi Covid-19. Wabah Covid-19 telah membuka mata dunia agar mempererat solidaritas dan sinergi, sebab tak ada satupun yang akan selamat kecuali semua penduduk dunia juga sehat serta sejahtera.
Hal itulah yang diungkapkan Presiden Komisaris SILO John Riady. Menurutnya, hikmah di balik pandemi yakni membuka mata seluruh pihak bahwa ada banyak kelemahan yang harus dituntaskan melalui kerja sama dan sinergi.
“Semua negara di dunia mengalami pengalaman pertama pandemi global Covid-19, di mana-mana sistem kesehatan jebol, kekurangan dokter, obat-obatan, hingga vaksin,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers, Jumat (29/7/2022).
Pandemi memberikan imbas sangat nyata bagi kehidupan. Selain menjungkalkan sektor ekonomi, juga memaksa masyarakat dunia untuk lebih dekat dan erat. “Kita berada di dunia yang berbeda saat ini, globalisasi semakin nyata. Karena itu, G20 merupakan momen krusial untuk kerja sama,” katanya.
John menilai agenda pembahasan G20 yang menempatkan isu penguatan sistem kesehatan publik merupakan hal prioritas dari presidensi saat ini. Terlebih, katanya, bagi Indonesia penguatan sistem kesehatan publik merupakan sarana untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tengah momentum pembangunan yang masif.
Baca Juga
“Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah ada pada jalur yang tepat, membangun infrastruktur yang masif dan tepat, serta tengah berupaya membangun “soft” infrastruktur berupa kualitas SDM. Inilah strategi agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap, selagi populasi menunjukkan bonus demografi,” kata John.
Kawasan Ekonomi Khusus
Di sisi lain, SILO juga menyambut baik gagasan pemerintah untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sektor Kesehatan di Sanur, Bali. Terlebih lagi, pemerintah berupaya mengundang investasi guna memperkuat sistem kesehatan di KEK tersebut.
Salah satu investasi yang tengah dibidik pemerintah adalah Marubeni. Konglomerasi asal Jepang tersebut ditemui langsung Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (26/7/2022).
Menurut John, undangan pemerintah untuk investasi di KEK Kesehatan ini merupakan wujud konkret memperkuat sistem kesehatan nasional. Pembangunan KEK juga mempunyai tujuan strategis yakni menjaring potensi devisa yang biasanya dikeluarkan masyarakat untuk berobat di luar negeri.
Sementara itu, Marubeni Corporation (Marubeni) merupakan mitra strategis LPKR melalui kepemilikan saham di PT Siloam International Hospital Tbk (SILO), yang menjalin aliansi kerja sama strategis untuk majukan industri layanan kesehatan nasional.
“SILO telah melakukan berbagai inovasi layanan kesehatan dan ekspansi yang menunjang tujuan pemerintah tersebut. Khusus Bali, jaringan SILO seperti Siloam Hospitals Bali, BIMC Hospital Kuta, BIMC Siloam Nusa Dua, Klinik BIMC Ubud, dan Siloam Clinic Canggu dapat diandalkan menjawab kebutuhan layanan kesehatan berkelas,” tambahnya.
Bahkan dua dari enam jaringan rumah sakit SILO tersebut dipercaya Kementerian Kesehatan sebagai rujukan selama penyelenggaraan G20 di Bali. “Sebenarnya apa yang dilakukan SILO ini menyokong upaya pemerintah agar destinasi pariwisata tumbuh bersama layanan kesehatan publik yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata John.
Selain di Bali, SILO juga memiliki jaringan rumah sakit Siloam Hospitals Mataram, Nusa Tenggara Barat dan Siloam Hospitals Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Siloam Hospitals Labuan Bajo juga mendapat kesempatan sebagai mitra rangkaian pertemuan G20 “2nd Sherpa Meeting” yang berlangsung pada pertengahan Juli.
Seperti diungkapkan Wakil Presiden Direktur SILO Caroline Riady, keberadaan jaringan layanan kesehatan yang komplit pada destinasi wisata seperti Labuan Bajo, merupakan upaya Lippo Group meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebab, katanya, di jaringan SILO, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan BPJS. “Kami meyakini sektor kesehatan merupakan hal yang vital bagi pembangunan SDM.”