Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Proyek Tanam 3 Juta Pohon Kopi Kementan, Ini Tujuannya

Sebanyak 3 juta pohon kopi barusebagai upaya untuk menjaga semangat ekspor tertus menyala.
Bupati Merangin H Al Haris tengah berada di tengah kebun kopi robusta Merangin yang saat ini telah mendapatkan sertifikat indikadi geografis (SIG) Merangin-Sumatera dari Kementerian Hukum dan HAM RI. /ANTARA-Diskominfo Merangin
Bupati Merangin H Al Haris tengah berada di tengah kebun kopi robusta Merangin yang saat ini telah mendapatkan sertifikat indikadi geografis (SIG) Merangin-Sumatera dari Kementerian Hukum dan HAM RI. /ANTARA-Diskominfo Merangin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menargetkan menanam 3 juta pohon kopi tahun ini untuk meningkatkan ekspor. Kopi dan kakao merupakan dua di antara produk pertanian yang diharapkan dapat mengatasi tantangan krisis pangan dan energi ke depan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor mengatakan, para jajarannya harus berani membuat terobosan dalam berinovasi sehingga bekerja tidak lagi dengan cara birokratik. Inovasi bibit yang dihasilkan harus dapat dikembangkan di berbagai daerah agar Indonesia yang saat ini menduduki posisi ke 3 produksi kopi, bisa cepat menduduki posisi pertama di dunia.

“Kita harus pakai nalar dan memanfaatkan potensi dengan maksimal. Apalagi sekarang ini dunia lagi bersoal. Amerika antre makanan dan Vietnam lagi menutup ekspornya. Jadi, tanggung kalau produksi kopi Indonesia diurutan nomor 3, kita harus jadi peringkat 1 dunia," kata Syahrul di Balai Penelitian Tanaman Industri (Balitri) di Sukabumi, Kamis (28/7/2022).

Menurut data Badan Pusat Statistik nilai ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke dunia pada 2021 mencapai US$851 juta dan Indonesia menempati posisi ke-13 sebagai negara eksportir kopi ke dunia. Nilai ekspor kopi periode Januari—Mei 2022 mencapai US$394 juta, meningkat 37 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS), Mesir, Jepang, Spanyol, dan Malaysia

Selain kopi, Syahrul juga menargetkan agar coklat Indonesia bisa menjadi nomor 1 di dunia.

“Padahal coklat kita jauh lebih unggul, tahan panas, tidak mudah meleleh dan rasa pahit menembus jantung dapat menjadi obat. Ke depan kita pun harus terobos agar kakao kita nomor 1 dunia.”

Mentan juga mengatakan bahwa tantangan global lain adalah krisis energi. Pertanian menjadi sektor utama yang diharapkan untuk menyiapkan sumber energi baru terbarukan sebagai bahan bakar alternatif.

Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry, mengatakan pihaknya melalui Balitri siap memproduksi bibit kopi sebanyak 3 juta pohon untuk disebar di awal bulan Desember 2022. Pasalnya, Balitri memiliki kapasitas produksi bibit kopi sebanyak 4 juta pohon dan saat ini siap disalurkan sebanyak 130 ribu bibit kopi arabika dan 80 ribu bibit kopi robusta.

"Kita juga telah menghasilkan bibit kakao yang potensi hasilnya 3,7 ton yang sudah tersebar di beberapa daerah. Dan di tahun depan, seluruh balai yang ada di daerah menghasilkan benih berstandar tersertifikasi sehingga biaya pengiriman jauh lebih murah. Kita akan membangun kebun induk untuk menghasil benih sumber di setiap propinsi," kata Fadjry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper