Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beli Kapal Pasca IPO, Habco Trans Maritima (HATM) Sasar Bisnis Pelayaran Malaysia-Filipina

Habco Trans Maritima atau HATM saat ini masih fokus menggarap pengangkutan komoditas batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PLN.
Kapal MV Habco Carina, salah satu armada PT Habco Trans Maritima (HATM). Istimewa
Kapal MV Habco Carina, salah satu armada PT Habco Trans Maritima (HATM). Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU- Perusahaan pelayaran yang berpusat di Pekanbaru, PT Habco Trans Maritima (HATM) berencana menggarap bisnis pelayaran internasional di negara Malaysia dan Filipina. Dengan strategi itu diharapkan bisnis perseroan terus meningkat di masa mendatang.

Direktur Utama HATM Andrew Kam menjelaskan saat ini memang perseroan masih fokus menggarap bisnis pelayaran dalam negeri, terutama mengangkut komoditas batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PLN.

"Selain pasar domestik, kami juga berencana menggarap bisnis pelayaran rute internasional, mungkin bukan bisnis ekspor impor komoditas, tetapi kami menyasar pelayaran internasional misalnya rute Malaysia - Filipina," ujarnya Minggu (24/7/2022).

Dia mengakui ada potensi bisnis yang bisa digarap perseroan di rute internasional itu, yakni pelayaran kargo dengan barang seperti pipa-pipa, gipsum, gula, gandum, hingga komoditas besi, serta juga akan menggarap potensi angkutan batubara antar negara tersebut.

Menurutnya memang kini perusahaan berkomitmen untuk memenuhi dan menjaga pasokan batubara bagi kebutuhan PLN, sesuai kontrak yang sudah berjalan.

Namun dengan adanya rencana penambahan armada kapal pada tahun ini dari hasil aksi korporasi, diharapkan akan membuka ruang bagi pihaknya melayani dan menggarap potensi bisnis pelayaran internasional tersebut.

"Kami berharap dengan adanya penambahan kapal baru nantinya, akan membuka ruang bagi kami untuk melayani pelayaran internasional yang memang lebih tinggi pendapatannya dibandingkan pelayaran domestik," ujarnya.

Sebelumnya PT Habco Trans Maritima (HATM) berencana  membeli kapal baru pada tahun ini, yang berjenis supramax dengan bobot 50.000 ton. Pendanaan aksi korporasi ini sepenuhnya didapatkan dari dana hasil Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.

Andrew Kam menjelaskan sejak didirikan pada akhir 2019 hingga perusahaan beroperasi penuh pada awal 2021, saat ini perseroan memiliki tiga armada kapal kargo curah atau mother vessel yaitu Habco Pioneer, Habco Polaris, dan Habco Carina.

"Rencananya kapal yang akan kami beli tahun ini dari dana hasil IPO adalah tipe yang sama dengan MV Habco Carina. Untuk MV Habco Pioner dan Polaris itu sama yaitu berbobot 30.000 ton, sedangkan yang akan dibeli itu sama jenisnya dengan Habco Carina berbobot 50.000 ton atau masuk jenis kapal supramax," ujarnya.

Dia menguraikan sepanjang 2021 lalu perseroan berhasil mengantongi pendapatan mencapai Rp252 miliar, dan meraih laba Rp90 miliar. Sedangkan tahun ini ditargetkan pendapatan dari freight charter sekitar Rp137,5 miliar dan time charter sekitar Rp100 miliar.

Dengan kinerja yang positif sejak beroperasi penuh pada tahun lalu, pihaknya meyakini pendapatan yang ditargetkan dapat tercapai. Kemudian agar usaha perusahaan berkembang lebih luas, rencananya akan dilakukan pembelian kapal kargo baru setiap tahun.

Andrew menyebutkan saat ini sekitar 90 persen bisnis pelayaran yang dilakukan pihaknya adalah dari komoditas tambang yakni batubara. Sedangkan sisanya adalah besi dan klinker.

"Untuk saat ini bisnis pelayaran kami mayoritas masih dari komositas pertambangan batubara, karena memang tinggi sekali permintaan dari PLN untuk menyuplai batubara ke PLTU mereka yang memang membutuhkan kapal kargo bersertifikasi khusus," ujarnya.

Dia menambahkan MV Habco Pioneer misalnya sangat dominan dalam memasok batubara ke PLTU Pacitan, karena memang kapalnya sesuai dengan spesifikasi pendukung untuk masuk, bersandar serta bongkar muat.

Kemudian MV Habco Polaris juga saat ini menjadi kapal utama yang menyuplai kebutuhan batubara di PLTU Cilacap, yang memang spesifikasi kapalnya mendukung operasional pembangkit PLN tersebut.

Adapun Habco Trans Maritima (HATM) merupakan perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam operasional kapal bulk carrier. HATM merupakan salah satu anak usaha dari PT Habco Primatama yang sudah berdiri sejak tahun 1991 dan merupakan bagian dari solusi maritim terintegrasi. 

Induk Usaha HATM, PT Habco Primatama sudah berdiri sejak 1991, dan telah mengembangkan usaha pengangkutan kapal laut dari hulu ke hilirnya. Layanan Habco Group memiliki fokus pada logistik maritim yang termasuk pelayanan kapal tongkang, stevedoring, floating crane, docking, dan galangan kapal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper