Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan realisasi investasi di sektor properti menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di Indonesia usai Covid-19 berangsur pulih saat ini.
Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/BKPM, sektor properti berkontribusi hingga Rp51,6 triliun atau 8,8 persen dari total investasi Rp584,6 triliun sepanjang semester I/2022.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menyebutkan dampak dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai terasa meski perlahan.
"Lihat aja pertumbuhan PDB [Produk Domestik Bruto] tahun lalu kan cuma 3,7 persen, nah tahun ini diperkirakan capai 5 persen," katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (22/7/2022).
Sebagai informasi, PDB bruto Indonesia pada tahun lalu meningkat sebesar 3,69 persen year on year (yoy). Hal ini menandai peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2,02 persen.
Panangian menegaskan pemulihan ekonomi terjadi karena program Pemulihan Ekonomi Nasional efektif berjalan. Tidak hanya karena adanya perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
"Perpanjangan insentif itu selain hanya bersifat sesaat, 6 sampai 9 bulan saja, juga efeknya lebih banyak dirasakan oleh konsumen atau investor individu," jelasnya.
Di sisi lain, ia menyarankan agar pemerintah terus memperkuat promosi terkait keunggulan investasi di Indonesia dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, khususnya dari segi berinvestasi di sektor properti.