Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyoroti lampu lalu lintas CBD Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi yang menjadi lokasi kecelakaan truk tangki BBM milik Pertamina. Lampu tersebut diklaim sudah dinonaktifkan.
Untuk diketahui, lokasi lalu lintas atau lampu merah itu berada di depan proyek perumahan CitraGrand Cibubur CBD. Proyek tersebut merupakan akses masuk perumahan yang dikembangkan oleh Ciputra Group, dan berada di bagian lahan menurun sebelum menuju ke Jembatan Sungai Cikeas.
"Lampu lalu lintas yang berada di perempatan CBD Transyogi Cibubur saat ini statusnya telah dinonaktifkan dan akan dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek," terang Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto, Rabu (20/7/2022).
Lampu merah di perempatan CBD itu sebelumnya sudah lebih dulu menarik perhatian warga. Terdapat petisi melalui change.org berjudul "Tutup Lampu Merah Perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi".
Sebanyak lebih dari 39.500 orang telah menandatangani petisi tersebut per hari ini, Rabu (20/7/2022), pukul 20.00 WIB.
"Saat ini di jalan transyogi sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi," demikian dikutip Bisnis dari petisi tersebut.
Baca Juga
Di sisi lain, investigasi penyebab kecelakaan tengah dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kemenhub juga sudah buka suara soal kecelakaan yang mengakibatkan 11 korban meninggal itu.
Sebagai respons terhadap kecelakaan maut tersebut, Kemenhub mengingatkan kompetensi pengemudi angkutan berbahaya seperti truk BBM. Kemenhub mengatur kompetensi pengemudi angkutan sejenis melalui Peraturan Menteri Perhubungan No.77/2021.
"Setiap pengemudi yang mengangkut barang berbahaya dan barang khusus wajib memiliki sertifikasi pengemudi sehingga keselamatan berkendara dapat lebih terjamin," terang Suharto.
Di samping itu, Kemenhub akan memperkuat regulasi dan implementasi peraturan perundang-undangan terkait dengan kelaikan jalanan kendaraan dan dari sisi SDM (pengemudi).
Indonesia Traffic Watch (ITW) lalu menyoroti ruas jalan tempat terjadinya kecelakaan truk BBM. ITW mendorong penggunaan ruas Jalan Alternatif Transyogi Cibubur untuk diusut karena sejak awal berpotensi mengganggu fungsi jalan umum.
Untuk itu, Ketua Presidium ITW Edison Siahaan mendorong pengembalian ruas jalan umum kepada fungsinya serta mendesak agar upaya yang sama dilakukan terhadap semua ruas jalan yang digunakan bukan untuk kepentingan umum.
"Apalagi membuat pembatas permanen di ruas jalan umum. Seperti di Bundaran HI, daerah Pluit, Semanggi, dan sejumlah ruas jalan di kawasan pusat-pusat perbelanjaan maupun komplek perumahan," tutur Edison.