Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Ini merupakan kenaikan pertama sejak 2000 di tengah lonjakan inflasi meski dibayangi risiko inflasi.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (21/7/2022), ECB memutuskan kenaikan suku bunga deposito bank sentral 0,5 persen menjadi 0 persen. Dengan demikian, bank sentral Eropa keluar dari era suku bunga negatif.
Presiden ECB Christine Lagarde dan rekan-rekannya juga meluncurkan alat kebijakan yang akan memastikan pasar tidak menaikkan biaya pinjaman terlalu agresif, seperti yang terjadi pada tahun 2012 ketika keberadaan euro dipertanyakan.
Langkah ECB ini menyelaraskan langkah kebijakan dengan bank sentral lain di dunia yang memperketat kebijakan dan mengakhiri percobaan delapan tahun dengan biaya pinjaman di bawah nol. ECB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa normalisasi suku bunga lebih lanjut bakal terus dilakukan pada pertemuan mendatang.
"Frontloading hari ini untuk keluar dari suku bunga negatif memungkinkan Dewan Pengatur Kebijakan melakukan transisi ke pendekatan di setiap pertemuan untuk keputusan suku bunga," ungkap ECB dalam pernyataan resminya.
Ketika langkah-langkah tersebut diterapkan, ECB menyatakan akan membentuk Instrumen Perlindungan Transmisi, yang dapat diaktifkan untuk melawan dinamika pasar yang tidak teratur dan tidak beralasan.
Baca Juga
Euro melanjutkan kenaikan 0,8 persen menjadi US$1,0256. Pelaku pasar meningkatkan ekspektasi langkah pengetatan, dengan harga tambahan 137 basis poin kenaikan pada akhir tahun dibandingkan dengan kurang dari 120 basis poin sebelumnya.
Kenaikan suku bunga menjadi 0 persen lebih tinggi dua kali lipat dari proyeksi mayoritas ekonom dan hanya diprediksi oleh empat dari 53 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Lagarde kemungkinan akan menghadapi pertanyaan tentang mengapa dia mengisyaratkan pergeseran 25 basis poin selama berminggu-minggu sebelum para pejabat ECB membahas kemungkinan kenaikan 50 basis poin.
ECB bergabung dengan 80 bank sentral global, termasuk Federal Reserve AS, dalam menaikkan suku bunga tahun ini untuk melawan inflasi. Indeks harga konsumen (CPI) czona euro sekarang naik lebih dari empat kali lipat dari target 2 persen ECB.
