Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berhasil membukukan ekspor kopi sepanjang Januari—Mei 2022 mencapai US$394 juta, meningkat 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke dunia pada 2021 mencapai US$851 juta dan Indonesia menempati posisi ke-13 sebagai negara eksportir kopi ke dunia. Mayoritas negara tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Spanyol, dan Malaysia
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan Indonesia memiliki peluang besar memperluas kehadirannya di pasar kopi global jika tantangan unik yang menghambat ekspansi bisa diatasi. Standardisasi praktik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk semakin penting dalam perdagangan global.
“Contohnya, biji kopi Indonesia mengalami habatan masuk pasar Eropa karena tingkat residu yang melebihi batas maksimal sesuai regulasi Komisi Eropa,” ujar Jerry dalam National Business MeetingIjen Coffee Market di Banyuwangi, Kamis, lewat keterangan tertulisnya, Rabu (20/7/2022).
Kemendag pun terus mendorong ekspor kopi ini melalui kerja sama dengan kelompok produsen kopi untuk meningkatkan kapasitas ekspor dengan kombinasi lokakarya, pelatihan tatap muka dan daring, promosi eksportir UKM Indonesia dan produknya kepada pembeli potensial, pertemuan bisnis, serta berpartisipasi dalam pameran dagang internasional.
“Kementerian Perdagangan siap membantu petani kopi Indonesia terkait masalah residu pestisida yang menyebabkan terhambatnya ekspor kopi Indonesia ke Eropa,” ujar Jerry
Jerry juga menyampaikan apresiasinya kepada National Support for Local Investment Climate/ National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) sebagai proyek inti kemitraan berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Kanada yang telah terjalin sejak 2016. Program ini dinilai sangat baik karena telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5.000 UKM dan 71.000 pelaku usaha.
“Kolaborasi Pemerintah Indonesia dan Kanada melalui NSLIC/NSELRED merupakan upaya sinkronisasi dalam menghubungkan para petani dan UKM kopi ke para pebisnis kopi besar di Indonesia. Dengan begitu, akan membuka peluang kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kopi,” ujar Jerry.
Di samping itu, Kemendag juga telah menjalin kerja sama dengan Arise Plus dan Uni Eropa untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran Indikasi Geografis sebagai komponen penting dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia melalui jenama (branding) dan produksi produk IG Indonesia.
Saat ini, tercatat sebanyak 111 produk IG Indonesia, antara lain Kopi Ijen-Raung, Kopi Kintamani, Kopi Wamena, Kopi Sindoro-Sumbing, Kopi Kalosi, Kopi Manggarai, Kopi Mandailing, Kopi Gayo, Kopi Preanger, Kopi Sipirok, Kopi Koerintji, Kopi Simalungun, Kopi Lintong, Kopi Toraja, dan lain sebagainya.