Bisnis.com, JAKARTA – Target pengoperasian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek diundur menjadi semester I/2023. Awalnya, moda transportasi yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional itu ditargetkan meluncur pada 2022.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengonfirmasi bahwa target commercial operation date (COD) LRT Jabodebek diundur menjadi tahun depan. Sebelum itu, proyek LRT Jabodebek sempat direncanakan untuk dipamerkan sekitar Agustus 2022.
"LRT uji coba pada akhir 2022 dan target operasi betul [pada] semester I di 2023," jelas Adita kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).
Sebelumnya, Kemenhub sempat mengungkap bahwa proyek LRT diundur guna memastikan kesiapan operasional secara lebih matang. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyebut proses menyiapkan LRT didampingi oleh konsultan internasional.
Kendati demikian, pada sekitar awal Juli 2022, Kemenhub dan operator LRT Jabodebek, PT Kereta Api Indonesia (Persero), masih menargetkan moda transportasi tersebut bisa mulai beroperasi pada 2022.
"[LRT Jabodebek] paling cepat beroperasi akhir 2022. Kita harus lihat benar kesiapan operasi dan Kemenhub didampingi oleh konsultan internasional bahwa itu aman [untuk dioperasikan]," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri di Gedung DPR, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Urban Transport/LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi mengatakan saat ini progres pengujian fisik LRT masih berlangsung. Tidak hanya soal kesiapan operasi, tetapi juga dari sisi infrastruktur dan SDM, SOP, maupun sertifikasi keahlian.
Untuk diketahui, LRT Jabodebek akan beroperasi pada tiga lintas perjalanan yakni Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Dukuh Atas. Terdapat 18 stasiun yang akan dilewati oleh kereta yang dijalankan secara otomatis atau driverless (tanpa masinis).
"Oleh karena itu sebelumnya melalui [Kemenhub] disampaikan bahwa operasi LRT Jabodebek ditunda hingga semester awal 2023," ucap Ferdian.