Bisnis.com, JAKARTA - Ancaman inflasi tinggi kian menghantui berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang. Terutama sejak dunia dilanda pandemi Covid-19 dan adanya invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah harga komoditas pangan dan energi melonjak naik.
Salah satunya adalah AS. Inflasi di negara adidaya tersebut tercatat menyentuh 9,1 persen (year-on-year/yoy) pada Juni 2022. Penyebabnya adalah lonjakan harga bensin di AS yang mencapai 60 persen.
Sejumlah negara juga mengalami hal serupa. Tak tanggung-tanggung, tingkat inflasi di beberapa negara bahkan berada di atas 100 persen seperti Sudan dan Zimbabwe.
Melansir data Trading Economics, Selasa (19/7/2022) berikut daftar 10 negara dengan inflasi tinggi.
1. Lebanon (211 persen pada Mei 2022)
Tingkat inflasi tahunan Lebanon meningkat ke level tertinggi yaitu di 211,43 persen pada Mei 2022. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat 206,24 persen pada April 2022.
Inflasi diketahui meningkat untuk sebagian besar komponen seperti perumahan dan utilitas, transportasi, perabot, peralatan rumah tangga dan pemeliharaan rutin serta kesehatan.
Baca Juga
Selain itu, harga makanan dan minuman non-alkohol juga terus meningkat mencapai 363,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya 374,38 persen.
2. Sudan (192 persen pada Mei 2022)
Tingkat inflasi Sudan pada Mei 2022 turun menjadi 192 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai 221 persen.
Pada Juni 2021 lalu, inflasi Sudan sempat menyentuh 412,75 persen akibat kenaikan harga termasuk makanan di tengah ketidakpuasan masyarakat terhadap reformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah setempat.
3. Zimbabwe (192 persen pada Juni 2022)
Tingkat inflasi di Zimbabwe berada di level 191,60 persen pada Juni 2022. Angka tersebut meningkat dibandingkan inflasi pada Mei 2022 yang tercatat 131,70 persen, menjadikan inflasi tertinggi sejak April tahun lalu.
4. Venezuela (167 persen pada Mei 2022)
Di peringkat keempat ada Venezuela dimana inflasi di negara ini turun menjadi 167,15 persen pada Mei 2022, dari 222,30 persen pada April 2022.
Inflasi yang meroket di negara tersebut salah satunya disebabkan oleh ketergantungan yang tinggi terhadap minyak. Harga minyak yang anjlok pada 2014 lalu, telah membawa negara tersebut ke dalam krisis ekonomi.
5. Suriah (139 persen pada Agustus 2021)
Laju inflasi di Suriah meningkat menjadi 139,46 persen pada Agustus 2021, dari bulan sebelumnya yang tercatat mencapai 133,67 persen.
Krisis Suriah sendiri telah berlangsung sejak 2011 dimana kala itu masa melakukan unjuk rasa menentang Presiden Al-Assad.
6. Turki (78,62 persen pada Juni 2022)
Tingkat inflasi tahunan di Turki meningkat selama 13 bulan berturut-turut menjadi 78,6 persen pada Juni 2022. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak September 1998 dan ekspektasi pasar sebesar 78,3 persen.
Ini kontras dengan 17,5 persen yang jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya, lantaran Lira jatuh lebih jauh selama bulan tersebut dan suku bunga riil sebagian besar tetap negatif.
7. Argentina (64 persen pada Juni 2022)
Selanjutnya, ada Argentina dengan tingkat inflasi yang meningkat menjadi 64 persen pada Juni 2022, dari 60,70 persen pada Mei 2022.
Guna memerangi inflasi yang melonjak, pada akhir Juni lalu bank sentral Argentina kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk keenam kalinya menjadi 52 persen.
8. Suriname (55,6 persen pada Mei 2022)
Laju inflasi di Suriname mengalami penurunan. Pada Mei 2022, inflasi di negara tersebut turun menjadi 55,60 persen dari 59,80 persen pada April 2022.
Adapun penyebab inflasi di negara tersebut, salah satunya dipicu oleh anjloknya harga emas dan minyak yang merupakan komoditas utama ekspor Suriname akibat penutupan kilang alumunium Alcoa pada 2015 silam.
9. Sri Lanka (54,6 persen pada Juni 2022)
Inflasi Sri Lanka berada di level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 54,6 persen pada Juni 2022 dari 29,8 persen pada bulan sebelumnya.
Itu adalah tingkat inflasi tertinggi yang pernah tercatat dan pertumbuhan dua digit ketujuh berturut-turut dalam harga konsumen di tengah kekurangan makanan dan bahan bakar yang terus-menerus lantaran cadangan devisa negara yang kian menipis.
10. Iran (52,5 persen pada Juni 2022)
Tingkat inflasi tahunan di Iran melonjak menjadi 52,5 persen pada Juni 2022 dari 39,3 persen pada bulan sebelumnya.
Angka tersebut mencapai level tertinggi sejak Juli 1995, dengan harga makanan dan minuman non-alkohol meningkat menjadi 82,6 persen, terbesar sejak April 2019.