Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Starbucks Dikabarkan Ingin Lepas Lini Bisnis di Inggris

Inggris merupakan pasar terbesar Starbucks di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Seorang barista menyiapkan minuman kopi spesial di bar espresso Starbucks Corp. Reserve Roastery di New York, AS, Selasa (11/12/2018). Bloomberg/Mark Abramson
Seorang barista menyiapkan minuman kopi spesial di bar espresso Starbucks Corp. Reserve Roastery di New York, AS, Selasa (11/12/2018). Bloomberg/Mark Abramson

Bisnis.com, JAKARTA – Starbucks Corp. mempertimbangkan untuk menjual lini bisnisnya di Inggris. Perusahaan dikabarkan telah meminta penasihatnya Houlihan Lokey untuk menilai minat investor di sana.

Dilansir Bloomberg dari the Times pada Minggu (17/7/2022), Starbucks UK Coffee terus mengevaluasi opsi strategis untuk bisnis internasional milik perusahaan.

Seorang juru bicara Starbucks mengatakan kepada Bloomberg bahwa perusahaan tidak dalam proses penjualan formal untuk bisnis perusahaan di Inggris.

Inggris adalah pasar terbesar Starbucks di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Berdasarkan laporan keugangan perseroan untuk tahun fiskal Oktober 2021, pada tahun lalu perusahaan memiliki 1.000 toko di Inggris, dengan 297 milik perusahaan dan 703 dijalankan oleh pemegang lisensi.

Starbucks meraup pendapatan 328 juta poundsterling (US$389 juta) untuk tahun fiskal tersebut, dan Starbucks UK Coffee telah membayar penuh pinjaman senilai 25 juta poundsterling dari perusahaan induknya untuk mengimbangi kerugian dari penurunan penjualan selama bulan-bulan pertama pandemi virus corona.

Meskipun jaringan gerai kopi ini mencatat kenaikan pendapatan di Inggris setelah penguncian Covid-19 diperlonggar, kinerja keuangan toko milik perusahaan belum pulih ke tingkat pra-pandemi. Kantor, perjalanan, dan toko-toko dalam kota tertinggal dari lokasi lain.

Berdasarkan laporan keuangan, Starbucks membuka 14 toko milik perusahaan baru selama tahun fiskal 2021 dan menutup lima.

Awal tahun ini, analis pasar Allegra Group mengatakan penjualan jaringan gerai kopi di Inggris akan membutuhkan waktu empat tahun untuk pulih dari kemunduran akibat Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper