Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Negara Berlakukan Restriksi Ekspor Komoditas, Gandum Terbanyak

Sebanyak 8 negara tercatat masih memberlakukan pembatasan atau restriksi ekspor gandum.
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah negara masih memberlakukan pembatasan ekspor hingga Juni 2022, terutama untuk menjaga kecukupan pasokan di dalam negerinya. Restriksi terbanyak ada di komoditas gandum, yakni di delapan negara.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan bahwa sepanjang Juni 2022, pihaknya mencatat banyak negara yang masih memberlakukan restriksi ekspor. Komoditas yang ditahan ekspornya di antaranya adalah gandum, gula, daging sapi, pupuk, serta kedelai dan turunannya.

"Restriksi paling banyak ada di komoditas gandum," kata Margo dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (15/7/2022).

Sebanyak delapan negara tercatat masih memberlakukan pembatasan ekspor gandum, yakni Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo. Negara-negara di Eropa Timur menghadapi kendala distribusi gandum akibat adanya perang Rusia dan Ukraina.

Larangan ekspor gandum terlama terjadi di Serbia, yang berlaku sejak 10 Maret 2022 hingga penghujung tahun ini. Sementara itu, larangan ekspor di Rusia berlaku pada 14 Maret 2022—30 Juni 2022, dan di India pada 13 Mei 2022—31 Desember 2022.

Sebanyak delapan negara pun tercatat memberlakukan restriksi ekspor gula, yakni Rusia, India, Pakistan, Algeria, Lebanon, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo. Sementara itu, restriksi pupuk dilakukan lima negara, daging sapi tiga negara, serta kedelai dan turunannya dua negara.

Rusia tercatat memberlakukan restriksi terhadap tiga komoditas, yakni gandum, gula, dan pupuk. Restriksi terlama ada di komoditas pupuk, yang berlaku sejak 2 Februari 2022 hingga 31 Agustus 2022.

"Akibat adanya restriksi dan perkembangan global tadi, ada perkembangan indeks komoditas global. Energi terus mencatatkan peningkatan, indeks makanan tingkat global pada Juni 2022 mengalami penurunan," ujar Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper