Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Industri Pengolahan Bergeliat Semester I/2022, Ini Kontributornya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor industri pengolahan Indonesia sepanjang semester I/2022 naik 28,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Roll forming adalah proses pengrolan dingin dengan tujuan pembentukan suatu profil baja (lapis paduan zinc atau zinc & aluminium atau zinc, aluminium, dan magnesium) menjadi produk akhir seperti atap gelombang, genteng metal, rangka atap, rangka plafon dan dinding. /ARFI
Roll forming adalah proses pengrolan dingin dengan tujuan pembentukan suatu profil baja (lapis paduan zinc atau zinc & aluminium atau zinc, aluminium, dan magnesium) menjadi produk akhir seperti atap gelombang, genteng metal, rangka atap, rangka plafon dan dinding. /ARFI

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berhasil mempertahankan kinerja cukup impresif industri pengolahan selama semester I/2022. Hal itu terindikasi dari geliat positif aktivitas ekspor-impor sebagian besar komoditas manufaktur.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan kinerja ekspor industri pengolahan Indonesia sepanjang semester I/2022 naik 28,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Disumbangkan oleh meningkatnya ekspor besi dan baja, ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan," kata Margo dalam keterangan resmi, Jumat (15/7/2022).

Mengutip data teranyar BPS yang dirilis 15 Juli 2022, ekspor industri pengolahan sepanjang semester I/2022 mencapai US$102 miliar. Periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor industri pengolahan senilai US$81,07 miliar.

Untuk komoditas kontributor, ekspor besi dan baja sepanjang semester pertama tahun ini melonjak 64,88 persen dengan nilai mencapai US$14,48 miliar. Periode yang sama tahun lalu ekspor besi dan baja hanya US$8,78 miliar.

Komoditas kontributor lainnya, yakni lemak dan minyak hewani/nabati sepanjang semester pertama tahun ini naik 7,30 persen dengan nilai mencapai US$15,13 miliar. Semester pertama 2021, ekspor komoditas tersebut senilai US$14,10 miliar.

Dari sisi impor, komoditas seperti besi dan baja tercatat mengalami kenaikan sebesar 12,67 persen pada semester I/2022 dengan nilai US$7,01 miliar. Naik dari periode yang sama tahun lalu senilai US$5,37 miliar.

Selain itu, impor beberapa komoditas berbeda seperti mesin mekanik, mesin elektrik, dan kendaraan beserta komponennya juga mengalami kenaikan pada semester I/2022. Masing-masing sebesar 21,76 persen yoy, 20,72 persen, dan 42,09 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper