Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miris! Harga TBS Masih Suram Meski Ekspor CPO Juni 2022 Melesat

Harga TBS petani mandiri rata-rata di 22 provinsi hanya Rp800 per kilogram (kg), padahal normalnya harga TBS Rp3.500-4.500 per kg.
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Bisnis.com, JAKARTA - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani masih anjlok di tengah ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat sepanjang Juni 2022.

Menurut data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) per 14 Juli 2022, harga TBS petani mandiri rata-rata di 22 provinsi hanya Rp800 per kilogram (kg). Padahal, normalnya harga TBS petani Rp3.500-4.500 per kg.

Harga TBS tertinggi ada Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, dan Jambi yang masing-masing harganya ada di Rp1.050 per kg. kemudian di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Sumatra Barat Rp900 per kg.

Adapun, di Aceh, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo Papua dan Papua Barat harga TBS hanya di kisaran Rp800-850 per kg. Rata-rata anjloknya harga TBS di masing-masing daerah dimulai dari 40-65 persen.

Tidak jauh berbeda dengan petani swadaya, petani yang bermitra dengan perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) atau petani plasma pun harga TBS-nya jatuh. Saat ini rata-rata TBS di 22 provinsi Rp1.250 per kg.

Di tengah suramnya harga TBS, ekspor CPO Indonesia justru melesat pada Juni 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor US$26,09 miliar, naik 40,68 persen dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy) dan 21,30 persen secara month on month (mtm). Tingginya ekspor ditopang oleh minyak kelapa sawit yang mencapai US$2,46 miliar atau meningkat 862,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Peningkatan ekspor terjadi ke Pakistan sebesar 1.958 persen dan China 291 persen. Selanjutnya ada India dan Bangladesh,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono pada Jumat (15/7/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper