Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Angkutan Batu Bara, KAI Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun

KAI menerbitkan obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) untuk proyek angkutan batu bara.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo (tengah) memberikan penjelasan dalam Investor Gathering, Kamis (14/7/2022)./ Bisnis - Anitana W. Puspa
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo (tengah) memberikan penjelasan dalam Investor Gathering, Kamis (14/7/2022)./ Bisnis - Anitana W. Puspa

Seperti diketahui, batu bara merupakan komoditi angkutan barang terbesar KAI. Pada 2021, KAI mengangkut 38,36 juta ton batu bara, atau 76,32 persen dari total angkutan barang KAI sebesar 50,26 juta ton. KAI menargetkan, volume angkutan batu bara menjadi sebanyak 105,25 juta ton di tahun 2027, meningkat 174,38 persen dibanding pencapaian pada 2021.

Rencana pengembangan Sumatera Bagian Selatan sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang masih mengandalkan batu bara dan rencana PT BA untuk meningkatkan produksi batu baranya.

KAI akan memperbarui sistem persinyalan serta membangun jalur ganda untuk meningkatkan kapasitas lintas sehingga lebih banyak perjalanan KA yang beroperasi.

Selain itu, KAI juga akan melakukan pengembangan pada fasilitas perawatan sarana dan prasarana serta pengembangan stasiun muat dan bongkar. Dengan sarana dan prasarana yang andal maka volume angkutan batu bara dapat ditingkatkan.

Adapun pengadaan sarana KA Bandara Adi Soemarmo ditujukan sebagai dukungan KAI terhadap rencana pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional pada pengembangan transportasi berbasis rel dari dan menuju bandara. KAI akan mengadakan sebanyak 4 trainset dimana 1 trainsetnya terdiri dari 4 unit kereta.

Dengan adanya KA BIAS, KAI memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan perjalanan dari dan menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo. KA BIAS menghubungkan stasiun Bandara Internasional Adi Soemarmo, Kadipiro, Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Maguwo, Yogyakarta, Wates, dan Kedundang.

Tersedianya layanan transportasi Kereta Api terintegrasi dengan bandara yang dapat diandalkan, akan semakin memudahkan masyarakat untuk bepergian dengan mudah dan nyaman tanpa perlu melalui kemacetan di jalan raya.

Kinerja keuangan dan profitabilitas 2017-2019 menunjukkan peningkatan yang stabil. Pada tahun 2020 terdapat penurunan kinerja yang diakibatkan oleh dampak pandemi.

Pada 2021 KAI berhasil melakukan recovery sehingga mampu menurunkan net loss secara signifikan walaupun masih dalam situasi pandemi. Pada 2021, KAI mampu meningkatkan kinerjanya sehingga membukukan arus kas operasi operasi positif Rp723 miliar.

Pada kuartal I/2022, kinerja KAI baik angkutan penumpang maupun angkutan barang meningkat dibandingkan dengan pada kuartal I/2021. Volume penumpang pada kuartal I/2022 mencapai 51,7 juta penumpang, naik 33,7 persen dibandingkan dengan pada kuartal I/2022 yaitu 38,6 juta penumpang. Sementara volume angkutan barang pada kuartal I/2022 yaitu 12,5 juta ton, naik 15 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 yaitu 10,9 juta ton.

Kenaikan volume pada angkutan penumpang dan barang pada kuartal I/2022 dibanding kuartal I/2021 berkontribusi pada kenaikan kinerja profitabilitas dan arus kas operasi.

Profitabilitas naik 110,7 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan kuartal I/2021. Sementara pada periode yang sama arus kas operasi membaik sebesar 73,6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper