Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai tender untuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proses tender tersebut tercatat diikuti oleh banyak peserta.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai banyaknya peserta yang mengikuti proses tender pembangunan di IKN karena di tengah pandemi Covid-19, hanya proyek-proyek dari pemerintah yang masih berjalan dengan kondisi penyerapan anggaran yang belum maksimal
Dengan demikian, kondisi itu masih memiliki potensi anggaran yang besar. Selain itu, dari sisi bisnis akan lebih aman bagi para pengusaha karena adanya kepastian pembayaran proyek-proyek dari pemerintah.
"Sementara proyek-proyek di swasta saat ini cenderung meredup atau stagnan, tidak berani jor-joran, mereka masih menahan diri baik karena masih dalam proses pemulihan ekonomi maupun menunggu situasi kondusif pascapemilu 2024. Maka bisa dipastikan lelang proyek-proyek pemerintah termasuk di IKN diminati, meskipun masih ada keraguan akan berlanjut pasca 2024," kata Nirwono kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, untuk tender pembangunan bangunan gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN memiliki nilai pagu paket Rp1,5 triliun yang telah diikuti sebanyak 292 peserta.
Sementara itu, tender pembangunan bangunan Gedung Kantor Presiden pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN telah mulai ditender sejak 17 Juni 2022 dengan nilai pagu paket Rp1,93 triliun telah diikuti 372 peserta.
Selanjutnya, pada 7 Juli 2022 Kementerian PUPR juga telah membuka tender untuk pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN dengan nilai pagu paket Rp1,38 triliun diikuti sebanyak 91 peserta.
Selain itu, terdapat tender untuk manajemen konstruksi pembangunan Bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp32,83 miliar diikuti 97 perserta, manajemen konstruksi pembangunan Bangunan Kantor Presiden pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp42,1 miliar diikuti 82 peserta.
Kemudian, tender manajemen konstruksi pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp26,35 miliar diikuti 47 peserta. Selanjutnya, tender penyiapan kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Tahap II dengan nilai Rp347,7 miliar yang diikuti 86 peserta.