Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tren Depresiasi Rupiah, Produsen Cap Panda (KINO) Mulai Gelisah Minta Pemerintah Lakukan Ini

KINO sendiri menjadi salah satu yang melakukan efisiensi sebagai respons atas pelemahan nilai tukar mata uang rupiah.
Rahmad Fauzan
Rahmad Fauzan - Bisnis.com 11 Juli 2022  |  17:16 WIB
Tren Depresiasi Rupiah, Produsen Cap Panda (KINO) Mulai Gelisah Minta Pemerintah Lakukan Ini
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk. - kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA- Produsen minuman Cap Panda PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) meminta pemerintah berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait dengan pelemahan rupiah dan potensi inflasi.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KINO Budi Muljono mengatakan kenaikan bahan baku akibat pelemahan rupiah akan memaksa pemerintah melakukan review terhadap peningkatan suku bunga.

"Ini akan memaksa pemerintah melakukan review terhadap peningkatan suku bunga yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat," ujar Budi kepada Bisnis, Senin (11/7/2022).

Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait dengan hal ini.

Terhadap industri Mamin, dampak pelemahan nilai tukar rupiah yang berlangsung sepanjang tahun berjalan dirasakan cukup dalam serta memaksa emiten terkait untuk melakukan efisiensi.

KINO sendiri menjadi salah satu yang melakukan efisiensi sebagai respons atas pelemahan nilai tukar mata uang rupiah.

Budi mengatakan perusahaan berusaha melakukan berbagai efisiensi untuk memastikan biaya bisa dikelola semaksimal mungkin.

"Namun, dengan tetap melihat peluang di tengah situasi yang tidak mudah ini," ujarnya.

Kendati demikian, lanjutnya, perusahaan masih tetap percaya industri mamin masih diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sehingga masih akan cukup banyak permintaan meskipun persaingan bakal sangat ketat.

Selaku industri, ujarnya, perusahaan berharap pemerintah dapat memberi dukungan dalam dengan menunda berbagai wacana kenaikan biaya cukai.

"Supaya dampak penurunan daya beli saat ini bisa diminimalisasi dan roda perekonomian masih bisa berputar," jelasnya.

Sepanjang tahun berjalan, rupiah sudah melemah 4,8 persen. Hari ini, nilai tukar mata uang garuda ditutup parkir di level Rp14.975 per dolar Amerika Serikat, menguat 4 poin atau 0,03 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top