Bisnis.com, JAKARTA – Dampak pelemahan nilai tukar rupiah yang berlangsung sepanjang tahun berjalan memaksa emiten di industri makanan dan minuman (mamin) untuk melakukan efisiensi.
Perusahaan di sektor mamin, yakni produsen minuman Cap Panda PT Kino Indonesia Tbk. (KINO), menjadi salah satu yang melakukan efisiensi sebagai respons atas pelemahan nilai tukar mata uang Garuda.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KINO Budi Muljono mengatakan perusahaan berusaha melakukan berbagai efisiensi untuk memastikan biaya bisa dikelola semaksimal mungkin.
"Namun, dengan tetap melihat peluang di tengah situasi yang tidak mudah ini," ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/7/2022).
Kendati demikian, lanjutnya, perusahaan masih tetap percaya industri mamin masih diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sehingga masih akan cukup banyak permintaan meskipun persaingan bakal sangat ketat.
Selaku industri, ujarnya, perusahaan berharap pemerintah dapat memberi dukungan dalam dengan menunda berbagai wacana kenaikan biaya cukai.
"Supaya dampak penurunan daya beli saat ini bisa diminimalisasi dan roda perekonomian masih bisa berputar," jelasnya.
Sepanjang tahun ini, rupiah sudah melemah 4,8 persen. Hari ini, nilai tukar mata uang garuda ditutup parkir di level Rp14.975 per dolar Amerika Serikat, menguat 4 poin atau 0,03 persen.