Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran sejumlah produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, ataupun kantong nikotin semakin dikenal. Namun, bagaimana pandangan dunia sains terhadap produk tembakau alternatif?
Kandungan racun pada tembakau alternatif
Amaliya, Peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) memaparkan sejumlah fakta dari sisi sains terhadap produk tembakau alternatif. Amalia menyebut bahwa penelitian dari luar negeri menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko terpapar zat racun yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Dengan demikian, ada potensi penurunan profil risiko yang berdampak positif pada tubuh.
Selain itu, salah satu penelitian berjudul Improving on estimates of the potential relative harm to health from using modern ENDS (vaping) compared to tobacco yang dilakukan oleh Nick Wilson dan kawan-kawan menunjukkan perbandingan bio marker (penanda biologis) signifikan antara produk tembakau alternatif versus rokok.
“Potensi perbaikan kondisi konsumen produk tembakau alternatif terjadi karena mereka sudah tidak lagi mengonsumsi TAR yang berasal dari proses pembakaran saat menghisap rokok,” ujarnya melalui keterangannya, Minggu (10/7/2022).
Pengaruh tembakau alternatif pada kesehatan mulut
Kemudian, hasil Studi Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Padjadjaran berjudul E-Cig: Findings on Oral Health membuktikan bahwa kondisi kesehatan mulut perokok yang beralih ke produk tembakau alternatif cenderung lebih baik.
Selain profil risiko produk tembakau alternatif yang lebih rendah, Amaliya menekankan bahwa perbedaan kondisi antara perokok dan konsumen produk tembakau alternatif juga sangat tergantung pada perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Perbaikan kualitas kesehatan pada perokok dewasa dapat dilihat dari pola konsumsi dan kondisi kesehatan pasca beralih ke produk tembakau alternatif.
“Kondisi kesehatan dapat dilihat dari organ paru-paru serta kondisi gigi dan mulut pada pengguna tembakau alternatif yang berpotensi mengalami penurunan risiko penyakit tidak menular yang dilihat dari level of biomarker, tentunya diperlukan penelitian yang bersifat jangka panjang untuk mengetahui lebih lanjut dampak penggunaannya bagi kesehatan,” terangnya.
Tembakau alternatif bagi lingkungan sekitar
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menilai produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap yang mengganggu dan tidak ada bau yang tidak sedap.
Garindra berharap masyarakat Indonesia bisa memahami bahwa produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya yang telah diakui oleh dunia dan mendapat legalitas di berbagai negara. Pengakuan terhadap produk ini tidak serta merta muncul, melainkan berbasis riset yang telah dilakukan sejumlah lembaga kesehatan dunia secara independen.
Jadi, baik dari sisi penelitian ilmiah maupun pengalaman dari konsumen rokok yang beralih, produk tembakau alternatif memang membawa dampak yang lebih rendah risiko baik bagi tubuh maupun lingkungan sekitar. Bagaimana menurut Anda?