Bisnis.com, JAKARTA - Dunia saat ini tengah dihadapi ketidakpastian global. Lalu kemandirian seperti apa yang dibutuhkan Indonesia agar bisa bertahan di tengah kondisi seperti ini?
Ekonom Senior Indef Faisal H. Basri menuturkan, solusi Indonesia dapat mandiri adalah dengan menggeser pendekatan pembangunan.
"Pertama perwakilan orang yang dicerminkan oleh DPR itu harus diimbangi dengan perwakilan daerah (DPD)," katanya dalam Seminar Kajian Tengah Tahun 2022 Indef, Rabu (6/7/2022).
Kedua, pembangunan daerah yang harus dilakukan bukan pembangunan di daerah. Faisal menuturkan, selama ini pemerintah pusat hanya memberikan uang ke pemerintah daerah. Menurutnya, langkah tersebut tidak akan membantu daerah menjadi lebih mandiri.
"Tapi kalau kemandirian yang kami tawarkan adalah pusatnya bangkrut daerahnya nggak bangkrut. Maksudnya bangkrut, bangkrut hutangnya. Kan utangnya pemerintah pusat, APBN jebol, daerahnya nggak," ujarnya.
Di lain sisi, Faisal menyoroti financial inclusion Indonesia yang masih berada di 52 persen pada 2021. Artinya, hanya 52 persen dari usia 15 tahun ke atas yang memiliki akun di bank atau lembaga keuangan lainnya. Selain itu, jika dibandingkan dengan Bangladesh di 53 persen dan India 78 persen, angka tersebut relatif kecil.
"Gimana kita mau mandiri. Masa bawa alat pacu jantung terus. Alat pacu jantung itu ngutang, PMA, darah kita kurang kita transfusi dari PMA," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap setiap daerah perlu mengoptimalkan potensinya agar tidak terlalu mengandalkan Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca Juga