Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Raksasa Properti Mewah Asal China Laporkan Gagal Bayar Utang

Pengembang properti mewah Shimao Group Holdings Ltd. menyatakan tidak dapat membayar utang yang jatuh tempo pada hari ini.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 03 Juli 2022  |  19:46 WIB
Raksasa Properti Mewah Asal China Laporkan Gagal Bayar Utang
Intercontinental Shanghai Wonderland Hotel, yang dikembangkan oleh Shimao Group Holdings Ltd., di Shanghai, China. Bloomberg. Properti china gagal bayar utang

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu raksasa pengembang properti mewah asal China yakni Shimao Group Holdings Ltd. menyatakan diri tidak mampu untuk membayar utang senilai US$1 miliar yang jatuh tempo pada Minggu (3/7/2022).

Seperti dilaporkan Bloomberg, Minggu (3/7/2022), Shimao Group telah mengirim surat ke Bursa Hong Kong mengenai kendala dalam membayar obligasi luar negeri tersebut. Perseroan juga menyebutkan bahwa mereka belum mampu melakukan pembayaran pokok utang ke sejumlah kreditur dari luar negeri.

Kendati demikian, Shimao Group menyatakan saat ini tengah berunding dengan para krediturnya untuk menempuh jalur damai.

“Namun jika tidak bisa, kreditur mungkin memiliki hak untuk menuntut percepatan pembayaran dan mengambil sejumlah tindakan,” tulis manajemen Shimao dalam keterangannya.

Shimao Group sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya terhadap kesehatan keuangannya dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih setelah Pemerintah China memutuskan untuk memperketat pengawasan terhadap industri properti di negara tersebut.

Adapun, Shimao menempati posisi 14 sebagai pengembang properti terbesar di China. Perusahaan  tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu pengembang proyek real estat mewah di Negeri Panda.

Bloomberg mencatat, perusahaan itu memiliki utang yang menembus US$10 miliar dalam bentuk obligasi domestik maupun luar negeri.

“Karena ketidakpastian pasar atas pembiayaan kembali utang dan kondisi operasi dan pendanaan yang umumnya menantang, grup mengalami perkembangan negatif pada peringkat kreditnya dan terjadinya kendala dalam pembayaran pokok utang luar negeri,” tulis manajemen Shimao.

Selainitu, perusahaan juga mengatakan telah menunjuk Admiralty Harbour Capital Ltd. sebagai penasihat keuangannya dan Sidley Austin sebagai penasihat hukumnya untuk membantu menilai struktur modal, likuiditas, dan sejumlah opsi penyehatan keuangan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

properti china utang properti china

Sumber : Bloomberg

Editor : Yustinus Andri DP

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top