Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob meluncurkan paket bantuan tunai tambahan untuk membantu keluarga berpenghasilan rendah mengatasi kenaikan biaya hidup.
Ismail Sabri mengatakan tambahan RM630 juta atau US$143 juta (Rp211,64 triliun) akan didistribusikan bersama dengan pembayaran bantuan tahap kedua di bawah paket “Bantuan Keluarga Malaysia” (BKM) untuk 40 persen kelompok ekonomi terendah di Negeri Jiran tersebut.
BKM adalah inisiatif bantuan tunai langsung yang diumumkan dalam anggaran 2022. Ini dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi 8,6 juta orang berpenghasilan rendah, yang dapat menerima hingga RM2,500 tahun ini. Awalnya, alokasi keuangan untuk BKM tahap kedua adalah RM1,11 miliar.
Bantuan tunai tambahan yang diumumkan pada hari Rabu diperkirakan akan menjangkau hingga 4 juta rumah tangga, 1,2 juta warga lanjut usia yang lajang atau tanpa pasangan serta 3,4 juta individu lajang, mulai dari 27 Juni 2022.
“Dengan mempertimbangkan tantangan biaya hidup dan kenaikan harga pangan baru-baru ini, pemerintah telah memutuskan untuk menyiapkan bantuan tunai tambahan untuk kelompok B40," paparnya, dikutip dari Channel News Asia.
“Setiap rumah tangga B40 akan menerima tambahan RM100, sementara penerima tunggal akan menerima RM50 di bawah bantuan tambahan ini,” lanjut Sabri.
Pada hari Selasa (21/6/2022), Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen Alexander Nanta Linggi mengatakan bahwa Malaysia akan menghentikan kontrol harga patokan untuk ayam dan telur ayam mulai 1 Juli 2022.
Baca Juga
Harga eceran maksimum daging ayam standar di Malaysia saat ini mencapai RM8.90 per kg. Sementara itu, harga eceran maksimum untuk ayam utuh super - yang disembelih dan dibersihkan, lalu dijual tanpa kaki, kepala, dan organnya - saat ini ditetapkan pada RM9,90 per kg.
Linggi menjelaskan bahwa kebijakan itu untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan dalam jangka panjang.