Bisnis.com, JAKARTA - JPMorgan Chase & Co. memberhentikan ratusan karyawan di divisi pinjaman kredit rumah dan memindahkan jabatan ratusan karyawan lainnya minggu ini karena kenaikan suku bunga hipotek yang cepat menurunkan permintaan di pasar perumahan yang sebelumnya cukup panas.
Kredit hipotek adalah kredit yang diberikan atas dasar jaminan berupa benda tidak bergerak, seperti tanah, rumah, apartemen dan bangunan.
Total karyawan yang terkena dampak akan lebih dari 1.000 pekerja AS, dengan sekitar setengahnya pindah ke divisi yang berbeda di dalam JPMorgan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut tetapi meminta untuk tidak disebutkan.
"Keputusan staf kami minggu ini adalah hasil dari perubahan siklus di pasar hipotek," kata juru bicara JPMorgan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/6/2022).
“Kami dapat secara proaktif memindahkan banyak karyawan yang terkena dampak ke peran baru di dalam perusahaan, dan berupaya untuk membantu karyawan yang terkena dampak lainnya menemukan pekerjaan baru di dalam Chase dan secara eksternal,” lanjut juru bicara tersebut.
Rasionalisasi jumlah karyawan tersebut mengikuti keputusan Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
Baca Juga
Pekan lalu, The Fed mengumumkan kenaikan 75 basis poin, kenaikan terbesar sejak 1994. Suku bunga hipotek tiga puluh tahun di AS telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari rekor terendah pada Januari 2021.
Kenaikan suku bunga yang cepat telah mulai mendinginkan pasar perumahan yang mencapai hiruk-pikuk selama pandemi. Penjualan rumah second di AS sebelumnya turun untuk bulan keempat ke level terendah dalam hampir dua tahun, menurut data dari National Association of Realtors yang dirilis minggu ini.
Wells Fargo & Co, pemberi pinjaman hipotek terbesar di antara bank-bank AS, juga telah memberhentikan dan menggeser beberapa karyawan di divisi pinjaman rumah, menurut sumber Bloomberg.
Awal bulan ini, perusahaan termasuk Compass Inc. dan Redfin Corp. mengumumkan rencana untuk memangkas tenaga kerja mereka di tengah pasar perumahan AS yang mendingin.
Compass mengatakan dalam pengajuan peraturan bahwa mereka akan memotong sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya, atau sekitar 450 karyawan, sementara Redfin berencana untuk memberhentikan sekitar 6 persen, berjumlah sekitar 470 pekerja.